Atau login dengan Account Facebook
Trik Jitu Mengajaknya Makan SayurTrik Jitu Mengajaknya Makan SayurAnak-anak memang sulit sekali untuk mengonsumsi sayuran. Selain warna sayur yang hijau pekat, rasanya juga cenderung aneh di mulut anak. Padahal sayuran ini kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkannya dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya saja sayur bayam yang mengandung banyak mineral besi, atau sawi yang kaya kalsium dan brokoli dengan vitamin A-nya. Jika anak mau makan sayuran maka kebutuhan vitamin dan mineralnya tercukupi dan Bunda tidak perlu kuatir lagi. Di samping itu sayuran juga banyak mengandung serat yang baik untuk pencernaan si kecil. Kalau dia kurang serat ia bisa sembelit dan bisa menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Pakai Trik Penolakan anak makan sayur dimulai sejak Bunda memperkenal sayuran padanya. Ketika anak sudah sekali menolak maka seterusnya dia akan berusaha menjauhinya. Maka dari itu kebiasaan mengonsumsi sayur harus dimulai sejak dini tepatnya saat dia diperkenalkan jenis makanan padat (6-8 bulan). Tapi jika si kecil sudah terlanjur menolak mau tidak mau Bunda harus kreatif melakukan trik supaya anak tetap mengonsumsi sayur. Caranya : • Selipkan sayur Biasanya anak menolak sayur karena warna dan bentuknya. Olah makanan dan sembunyikan sayur misalnya dengan menyelipkannya di antara nasi yang dibentuk bola-bola. • Suasana ceria Bangun mood anak senyaman mungkin. Kalau anak dalam suasana yang nyaman dan senang dia akan cenderung berselera untuk menghabiskan makanannya. Sebaliknya ia akan menolak bila suasananya tidak nyaman dan dipaksa. • Ajak Anak Berkreasi Bunda bisa mengajaknya membuat makanan dari sayuran. Misalnya membuat kroket goreng dengan isi bayam. Si kecil akan bersemangat menyantap makanan hasil kreasinya. TIPS : - jangan memaksa anak mengonsumsi sayuran. Semakin dipaksa ia akan semakin membenci sayuran. Kreatifkan saja trik-trik Bunda. - Bunda dan suami juga harus mencontohkan makan sayur. Selalu sediakan menus sayur di rumah dan menyantapnya bersama. Dengan begitu dia bisa belajar dari kebiasaan orangtuanya. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|