Atau login dengan Account Facebook
Bila Ketuban Pecah DiniBila Ketuban Pecah DiniSebelum bayi lahir kantung ketuban akan pecah, sehingga cairan akan merembes keluar seperti mengompol. Keluarnya cairan ini tidak dapat ditahan dan mengalir cukup deras. Pecahnya ketuban biasanya terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Namun bila pecahnya ketuban terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, atau sebelum adanya tanda-tanda persalinan kondisi tersebut biasanya disebut ketuban pecah dini. Lalu, berbahayakah kondisi tersebut? Bagaimana bisa terjadi dan upaya apa untuk mengatasinya? Berikut ulasannya. Apakah cairan ketuban itu? Cairan ketuban adalah cairan pelindung bagi pertumbuhan dan perkembangan janin selama janin dikandung. Besarnya jumlah cairan ini tidak sama pada tiap minggu kehamilan. Cairan ini terus meningkat seiring usia kehamilan. Normalnya berjumlah 1 - 1,5 liter. Yang perlu diperhatikan adalah volumenya, karena hal tersebut berkaitan dengan nutrisi dan oksigen bagi janin. Jangan sampai cairan ketuban kelebihan ataupun kekurangan karena dapat mengakibatkan komplikasi pada Bunda maupun janin yang dikandung. Mengapa ketuban bisa pecah dini? Pecahnya ketuban sering tak terduga, dan penyebabnya sering kali sulit diidentifikasi. Penyebabnya antara lain: - Infeksi pada rahim - Robeknya kantung ketuban akibat trauma atau kondisi mulut rahim yang lemah sehingga tidak mampu menahan kehamilan - Kelainan letak janin seperti bayi sungsang - Cairan ketuban terlalu banyak (polihidramnion) - Peregangan berlebihan (distensi) dari rahim dan kantung ketuban. - kehamilan kembar Bagaimana menghadapinya? Jangan panik bila mendapati cairan mengalir dari vagina. Segera periksakan ke dokter, terutama bila disertai lendir darah dan kontraksi yang menetap. Pemeriksaan akan dilakukan untuk menentukan apakah janin masih tetap bisa tinggal di dalam kandungan atau sudah saatnya melahirkan. |
|