Mungkin Bunda masih ingat, pada waktu kecil bila Bunda tidak nafsu makan, orangtua akan langsung memberikan obat cacing. Para orangtua mengecap kebiasaan itu merupakan indikasi cacingan. Benarkah demikian?

 

Cacingan adalah gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit yang hidup di organ pencernaan. Cacingan seringkali menyerang anak-anak usia sekolah. Cacingan pada umumnya disebabkan oleh Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), Cacing Cambuk (Trichuris Trichiura), Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis atau Oxyuris Vermicularis), atau Cacing Tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma Duodenale).

 

Salah satu gejala yang muncul memang adanya perilaku tidak nafsu makan. Untuk memastikannya dokter akan mengambil sampel dengan menempelkan selotip di sekitar anus, sehingga dokter bisa melihat apakah ada telur cacing yang berkembang biak. Bukan hanya itu, pengambilan sampel feses juga biasa dilakukan untuk diperiksa di bawah mikroskop.

 

Gejala lainnya adalah adanya rasa gatal di sekitar anus. Selain itu, penderita cacingan akan tampak buncit, kurus karena kurang gizi, rambut tampak seperti rambut jagung, nyeri di perut hingga diare, batuk tak kunjung sembuh, lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia), mudah lelah dan pucat. Turunnya berat badan juga merupakan indikasi cacingan. Tidak heran orangtua langsung memberikan obat cacing begitu melihat buah hati mereka tidak nafsu makan.

 

Sebaiknya Bunda tidak menyepelekan cacingan karena cacingan dapat berpengaruh pada prestasi belajar si kecil. Kemampuan daya pikirnya akan menurun karena nutrisi yang dibutuhkan otak diambil oleh cacing. Cacingan membuat penderitanya malas untuk beraktivitas. Pada anak-anak akan muncul kurangnya keinginann untuk bermain, malas belajar sehingga nilai pelajarannya mengalami penurunan. Bahaya lainnya yakni daya tahan tubuh anak bisa jauh menurun yang akan menghambat tumbuh kembangnya.

 

Cara penularan cacing ada tiga:

1. Melalui tangan yang tidak bersih. Seorang anak mungkin tidak sadar di tangannya menempel telur cacing yang dibawanya pada saat bermain tanah, menggaruk anus atau bersentuhan dengan anak lain yang menderita cacingan. Pada saat ia makan, cacing akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan.

2. Melalui lalat. Lalat yang menempel pada kotoran atau tanah yang terkontaminasi telur cacing dan hinggap di makanan. Telur cacing akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan.

3. Melalui telapak tangan dan kaki. Karena terlalu kecil, larva Cacing Tambang bahkan dapat menembus telapak tangan dan kaki.

 

Upaya pencegahan yang bisa Bunda lakukan adalah dengan menghindari cara penularan cacing. Biasakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bermain di luar rumah atau sebelum makan. Menggunting kuku supaya tidak ada cacing yang masuk ke sela-sela kuku. Tutup rapat makanan dan hindari jajan sembarangan terutama jajanan pinggir jalan yang tidak tertutup. Jangan lupa untuk selalu membiasakan si kecil memakai sendal terutama bila ke luar rumah.

 

Minum obat cacing sesuai dosis sebagai tindakan pengobatan. Jangan lupa makan makanan yang bergizi untuk mengembalikan nutrisi yang hilang. Bila gejala masih ada baiknya Bunda langsung membawanya ke dokter.