Demam dan Kejang DemamDemam dan Kejang DemamMenjadi Bunda baru tentu banyak tantangannya. Selain fisik yang harus tetap stabil, kesabaran dan ketenangan Bunda perlu diperhatikan juga. Banyak Bunda baru yang panik dengan pertumbuhan dan perkembangan si kecil, terutama bila si kecil sedang sakit. Yang paling sering membuat Bunda panik adalah saat bayi demam. Tetapi apakah demam begitu menakutkan ? Yuk, lihat bagaimana fakta-fakta mengenai demam. Ibunda tak perlu kuatir, demam tidak mencelakakan. Demam bukanlah suatu penyakit. Demam merupakan suatu reaksi tubuh yang sedang melawan infeksi (umumnya infeksi virus). Bunda tak perlu segera memberi obat penurun panas, pastikan bahwa suhu badannya mengalami kenaikan di atas suhu normal, obat penurun panas membantu menurunkan suhu dan mengurangi nyeri namun tidak mengatasi sumber penyebab demam. Bila anak demam tetapi masih terlihat ceria, mau makan dan minum, tidur cukup dan terlihat nyaman, Bunda tak perlu kuatir. Kapan ke dokter? Karena melihat suhu tubuh anak meningkat mungkin Bunda atau suami ingin segera membawanya ke dokter. Sebaiknya kenali tanda kapan si kecil perlu ke dokter. Berikut tanda-tanda bayi harus ke dokter: - Demam lebih dari 72 jam. Artinya bila si kecil baru demam satu atau dua hari berikan hometreatment saja seperti berendam di air hangat dan berikan minum yang banyak (hanya berikan ASI atau susu formula untuk bayi kurang dari 6 bulan). - Si kecil terlihat tidak ceria, tidak mau makan/minum, rewel, menangis keras, gelisah, tidur terus menerus, dan membiru. - American Academy of Pediatric (AAP) menganjurkan bayi segera dibawa ke dokter bila : - Kebanyakan demam disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Bila anak demam dan dokter memberikan antibiotik sebaiknya Bunda tanyakan diagnosisnya terlebih dahulu, apakah ada infeksi bakteri. Kejang Demam Bagaimana menangani kejang demam ? Jangan panik adalah kunci utama menghadapi kejang demam. Perhatikan napas dan warna kulit si kecil. Segera baringkan ia di alas yang rata dan jauhi dari benda apapun yang bisa melukainya. Jangan masukkan benda seperti sendok ke dalam mulut anak untuk menghindari terjadinya trauma. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|