Bayi Kuning Yang Berhubungan Dengan ASIBayi Kuning Yang Berhubungan Dengan ASIKuning yang timbul pada bayi baru lahir atau Jaundice tentu membuat Bunda dan Ayah cemas. Apalagi bila si kecil harus tetap di Rumah Sakit karena perlu terus di sinar. Kuning yang muncul pada bayi dikarenakan jumlah bilirubin (pigmen empedu) yang terlalu tinggi. Umumnya kuning akan muncul 3-4 hari setelah lahir dan akan hilang dalam 1 minggu. Hal ini dikarenakan secara fisiologis terjadi pemecahan sel darah merah yang meningkat, sementara hati belum berfungsi sempurna untuk memproses dan mengeluarkan bilirubin ke dalam tinja pada bayi baru lahir. Kuning yang seperti ini tidak perlu memerlukan perawatan khusus bila kadar bilirubin sekitar 5-6mg/dl. “Kalau bayinya kuning, dikasih ASI saja Bu!” mungkin Bunda pernah mendengar saran ini. Apa sih hubungannya bayi kuning dengan ASI? Dan kuning bagaimana yang perlu mendapatkan treatment khusus. Berikut poin-poin yang perlu Bunda ketahui: 1. Bayi perlu mendapat perhatian khusus bila kuning muncul pada 24 jam pertama kelahiran. Hal ini karena pemecahan sel darah merah bayi yang berlebihan sehingga bilirubin meningkat. 2. Kuning yang muncul secara terus menerus lebih dari 2 minggu perlu diperiksa lebih lanjut, terutama jika ditemukan gejala lain seperti tinja berwarna pucat dan air seni keruh. 3. Ada dua kejadian kuning terkait dengan pemberian ASI menurut dr. Rini Purwanti, SpA : - Breastfeeding Jaundice, yaitu kuning yang terjadi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif. Dimana jumlah ASI pada hari ke-2 dan ke-3 belum banyak, sehingga Jaundice (kuning) dapat terjadi pada waktu-waktu tersebut. Breastfeeding Jaundice ini biasanya tidak memerlukan pengobatan. - Breastmilk Jaundice, berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul pada setiap bayi yang disusukannya bergantung pada kemampuan bayi tersebut mengubah bilirubin terikat menjadi bentuk bilirubin bebas. Jarang mengancam jiwa dan timbul setelah 5-7 hari pertama dan berlangsung lebih lama dari ikterus fisiologis yaitu 3-12 minggu. Terkadang untuk menegakkan breastmilk jaundice ini, penghentian ASI sementara dilakukan sambil memantau kadar bilirubin, namun tidak menjadikan ASI sebagai kontraindikasi. 4. Untuk memastikan kuning pada bayi normal atau tidak, periksalah apakah kuning mencapai hingga di bawah lutut dan telapak tangan, karena bila sudah mencapai area ini kadar bilirubin sudah cukup tinggi. 5. Menjemur bayi memang disarankan, namun Bunda perlu mengetahui kadar bilirubin bayi. Jangan sampai Bunda terus menerus menjemur padahal kadar bilirubinnya sudah normal. Si kecil bisa terkena luka bakar dan dehidrasi. 6. Jangan menelanjangkan bayi saat menjemurnya. Kenakan pakaian tipis seperti singlet dan celana pendek tipis. Jangan tinggalkan bayi sendirian saat menjemur. 7. Bila kuning pada bayi muncul disertai bayi lemas, tidak aktif dan tampak sakit. Segera bawa ke dokter. Sekarang Bunda sudah tahu tentang bayi kuning dan bagaimana penanganannya. Tips: Bagi Bunda yang terpaksa harus menghentikan sementara pemberian ASI karena Breastmilk Jaundice maupun penyebab lain, tetap peraslah ASI dan simpan dengan baik untuk diberikan dikemudian hari agar ASI tidak berhenti di produksi. Artikel Terkait :
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|