Musim hujan yang datangnya sampai saat ini tidak menentu, kadang-kadang cuaca panas, kadang-kadang hujan deras sampai banjir, menyebabkan wabah penyakit berdatangan. Belakangan ini saja, sering kita baca atau dengar berita yang menyebutkan banyaknya nyawa melayang karena menderita penyakit pasca-banjir. Maka itulah, beberapa orang sering langsung minta antibiotik ketika berobat ke dokter untuk mencegah parahnya penyakit yang diderita. Bahkan, ada sebagian orang yang nekat membeli antibiotik sendiri tanpa resep dokter.

Apakah langkah itu efektif?
Antibiotik memang bisa mengurangi rasa sakit ketika pertama kali dikonsumsi. Namun, bakteri tak mudah dilawan.  Ada bakteri yang kalah melawan antibiotik, ada juga yang lebih cerdik daripada antibiotik, sehingga bermutasi dan malah menjadi lebih kuat lagi. Artinya, butuh antibiotik dalam dosis lebih besar lagi untuk melawannya. Kalau hal ini berulang-ulang dilakukan, maka bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik manapun yang dikonsumsi. Karena itulah, menurut dr. Iris Rengganis SpPD-KAI dari Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta kepada koran Kompas beberapa waktu lalu, “Kita jangan melupakan sistem imun tubuh dan menggantungkan diri terhadap antibiotik.”
Seperti dilansir harian nasional itu, Iris berpendapat bahwa kekebalan tubuh bersifat dinamis, yaitu bisa menurun, bisa juga meningkat. Imunitas dipengaruhi oleh umur, nutrisi, vitamin, mineral, hormon, kegiatan olahraga, dan keadaan emosi, atau dengan lain perkataan adalah gaya hidup seseorang.  Contohnya, anak yang mengalami kekurangan protein kalori, maka kekebalan tubuhnya menurun. Akibatnya, anak mudah terserang penyakit infeksi. Sebaliknya, pemberian nutrisi yang berlebihan juga tidak baik terhadap sistem imun, misalnya pada pasien obesitas. Penderita obesitas sering terkena penyakit infeksi dan ketika sakit, penyakitnya malah lebih berat.
Itu sebabnya, dr. Iris menganjurkan agar kita semua kembali saja ke gaya hidup sehat supaya sistem imun terjaga dan dapat meningkat. Gaya hidup sehat sebenarnya memang tidak susah-susah amat. “Cukup dengan mengonsumsi makanan yang gizinya seimbang, hidup sehat yang higienis, tidur cukup selama 8 jam sehari, minum air putih 2 liter sehari, olahraga teratur, dan menjaga berat tubuh yang ideal,” katanya.