beritaDampak Vaksin Palsu(Posted:2016-06-29 15:01:06) Vaksin dibuat dengan melemahkan virus atau bakteri, namun dalam bentuk yang tidak membahayakan tubuh. Bahkan, bagian dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan itu akan membantu tubuh membentuk antibodi yang membuat anak menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Peredaran vaksin palsu yang kian marak belakangan ini menimbulkan keresahan bagi para ibu yang memiliki bayi dan balita. Peredaran vaksin palsu yang kian marak belakangan ini menimbulkan keresahan bagi para ibu yang memiliki bayi dan balita. Apa efeknya apabila yang diberikan adalah vaksin palsu?
Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe MSc-VPCD menjelaskan dampak yang timbul jika anak diberikan vaksin palsu adalah anak terkena infeksi, karena pembuatan vaksin palsu tentu tidak steril dan tidak mengikuti prosedur seperti pembuatan vaksin asli. Gejala infeksi ini bisa dilihat tidak lama setelah di imunisasi. Jika terakhir kali vaksinasi pada dua minggu lalu dan tidak muncul gejala tersebut, kemungkinan besar anak tidak terkena infeksi. Selain itu, vaksin palsu juga berdampak pada kekebalan tubuh. Vaksin berasal dari kuman yang dilemahkan dan membentuk sistem imun untuk membentuk antibodi dan membuat anak menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Namun jika anak diberikan vaksin palsu, maka sistem kekebalan tubuhnya tidak terbentuk, sehingga akan rentan terhadap suatu penyakit tertentu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa peredaran vaksin palsu tersebut tidak perlu terlalu dirisaukan. Meski memang tetap harus diwaspadai. Menteri Kesehatan (Menkes), Nila Farid Moeloek menjelaskan, pihaknya belum mengatahui persis zat yang terkandung di dalam vaksin palsu. Nila bilang, jika vaksin yang diduga mengandung antibiotik gentamicin dicampur dengan cairan infus, maka tidak memiliki efek samping. Jika anak Anda mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksin disediakan oleh pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya. Menkes juga mengatakan bahwa anak yang mendapat vaksin palsu seharusnya kembali diimunisasi. Sebab, mereka yang mendapat vaksin palsu hanya berisi cairan, tentu saja tidak berfungsi sama sekali sehingga tidak akan kebal terhadap suatu penyakit. berita lainnya :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|