Deklarasi Innocenti yang dibuat di Florence, Italia pada tahun 1990 menyepakati bahwa setiap tanggal 1-7 Agustus dijadikan sebagai Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week). Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat di seluruh dunia bahwa betapa pentingnya Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi.Dampak jangka panjangnya, para bayi di seluruh dunia bisa meningkat kesehatannya. Sebab ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.

Tahun 2016, tema Pekan Menyusui Sedunia tahun ini adalah 'Menyusui, Kunci Pembangunan Berkelanjutan'. Dipaparkan Dr Omer-Salim, penulis utama di WBW (World Breastfeeding Week) 2016 Calendar Announcement, seperti dikutip dari situs badan dunia yang membidangi kemanusiaan dan kesejahteraan anak (UNICEF). Dalam rangka Pekan ASI Sedunia, Direktur Jenderal WHO , Dr Margaret Chan dan Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake berpesan “Menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan bayi dengan nutrisi yang mereka butuhkan. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif mulai pada saat satu jam setelah lahir sampai bayi berusia enam bulan. Setelah itu dapat diberi makanan pendamping ASI yang bergizi yang harus ditambahkan sambil terus menyusui sampai dua tahun atau lebih.

Dengan bantuan ASI eksklusif, tumbuh kembang anak optimal dan tidak mudah sakit sehingga angka kematian pada bayi berkurang dengan sangat banyak. UNICEF mencatat dari sekitar 77 juta bayi baru yang lahir, hampir setengahnya tidak mendapatkan asupan ASI segera setelah lahir. Hal ini berakibat para bayi tidak mendapatkan nutrisi esensial dan juga sentuhan fisik dengan si ibu yang sebetulnya baik untuk menghalau penyakit. Dalam sebuah pernyataan UNICEF mengatakan bayi yang sama sekali tidak mendapatkan ASI berisiko tujuh kali lipat mengalami infeksi dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif.