Nisa ica(0)

Dear Nisa,
   PMS atau premenstruasi syndrome dapat terjadi beberapa hari menjelang menstruasi. PMS ini dapat berupa nyeri kepala, perubahan mood ataupun flek-flek kecoklatan yang disebabkan oleh perubahan kadar hormonal menjelang menstruasi.
   Saat menstruasi dapat juga ditemukan keadaan nyeri pada bagian perut bawah. Pada nyeri menstruasi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu primer dan sekunder. Pada primer dysmenorrheal tidak ditemukan adanya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi, sedangkan pada dysmenorrheal sekunder terdapat kelainan atau penyakit yang menimbulkan nyeri pada saat menstruasi. Apabila Anda telah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan kelainan, maka kemungkinan nyeri pada saat menstruasi tersebut disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang terlalu kuat. Pengobatan pada kasus ini adalah untuk mengurangi nyeri saat menstruasi, atau ada juga alternatif terapi hormonal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya menstruasi alami, terapi hormonal ini dengan menggunakan pil hormonal yang di minum setiap harinya selama 21 hari. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Obsgyn mengenai hal ini.
   Nyeri pada saat menstruasi kerap dialami dan dianggap wajar bila hanya sesekali terjadi. Nyeri menstruasi dianggap perlu diperiksa lebih lanjut apabila nyeri sangat hebat atau sampai mengganggu aktifitas (tidak dapat melakukan aktifitas ataupun bekerja), secara rutin dirasakan setiap kali menstruasi. Nyeri yang seperti ini dapat dicurigai adanya gangguan seperti endometriosis. Ketika menstruasi, dapat juga terjadi gangguan buang air besar seperti diare ataupung perut kembung. Hal ini karena pengaruh hormonal yang juga mempengaruhi organ lain saat menstruasi. Bila nyeri terasa hebat sampai tidak dapat beraktivitas, periksakan pada dokter. Untuk meringankan rasa nyeri dapat dengan menggunakan botol hangat yang ditempelkan pada daerah nyeri, bertistirahat dan memakan makanan bergizi