Novenaa(0)

Dear Bunda,

  Gangguan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak hal, beberapa diantaranya adalah adanya stress, penurunan berat badan yang drastis, "over exercise"  maupun disebabkan keadaan lain seperti adanya penyakit. Bila tidak ada penyebab organik lainnya, maka stress dapat dicurigai sebagai pemicu terjadinya gangguan siklus menstruasi.
  Pada umumnya gangguan siklus menstruasi ini adalah tidak adanya menstruasi (Amenorrhoea). Hal ini dapat berhubungan dengan adanya hormon yang dilepaskan saat keadaan stress dan menekan fungsi-fungsi tubuh lainnya sehingga tidak bekerja seperti biasanya.
   Hormon yang berperan penting dalam siklus menstruasi antara lain estrogen dan progesteron. Hormon testosteron juga ditemukan pada tubuh wanita meski dalam jumlah yang kecil, tidak seperti pada tubuh pria yang dominan dipengaruhi oleh hormon testosteron. Bila kadar hormon testosteron dominan atau berlebih pada tubuh wanita maka akan timbul tanda-tanda seperti tumbuhnya rambut halus pada wajah dan tubuh lebih banyak dari umumnya, berhenti atau tidak teraturnya siklus menstruasi , dapat timbul jerawat, perubahan pada organ seksual ataupun perubahan suara (seperti suara laki-laki) bahkan infertilitas.
Siklus menstruasi dapat bervariasi pada setiap individu. Ada yang mendapatkan siklus menstruasi setiap 21 sampai 28 hari, ada juga yang berkisar 30 bahkan 35 hari. Bila setiap siklus tidak tepat berjumlah sama namun tidak terlalu ekstrim dalam perbedaan jumlah hari maka masih dalam batas normal.
  Lebih baik Anda memeriksakan diri pada dokter untuk melihat apakah gangguan siklus menstruasi ini ada
pengaruhnya dengan hal-hal tersebut diatas. Untuk mengatasi gangguan menstruasi, dokter akan terlebih dahulu  mencari penyebab utama gangguan tersebut agar terapi dapat dilakukan dengan tepat.