Haid tidak teratur
Haid tidak teratur |
Oleh :
|
|
Permisi dok,dok haid saya tidak teratur setiap bulan nya saya selalu telat 2-3 minggu apa itu tidak papa atau bakalan ada dampak negatif pada rahim saya,apa ini sebabnya saya belum juga hamil sedangkan saya sudah menikah 2tahun,mhon jawabannya ya dok |
|
|
|
dr. Tanti menjawab |
|
|
Dear Bunda,
Apakah Bunda sudah memeriksakan diri pada dokter menyangkut siklus haid dan program kehamilan Bunda?
Pada umumnya lama siklus menstruasi berkisar dari 21 hari sampai 35 hari.Contohnya apabila bunda memiliki siklus setiap 23 atau 28 hari maka masih dapat di katakan memiliki siklus menstruasi yang teratur, hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid. Namun bila mendapatkan perdarahan beberapa kali di luar siklus atau sering mengalami keterlambatan bahkan tidak datang bulan dalam beberapa bulan, maka dapat menghitung masa subur dengan mengumpulkan data dari 6 bulan terakhir. Bila siklus haid tidak teratur : Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga 1 hari sebelum pertama haid berikutnya. Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18 akan menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11 menentukan hari terakhir masa subur. Pada siklus tidak teratur maka: Awal masa subur = Jumlah hari terpendek selama 6 siklus - 18 Akhir masa subur = Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus -11
Masalah kehamilan tergantung dari keduabelah pihak, suami dan istri. Pasangan suami istri dikatakan mengalami masalah kesuburan jika dalam 1-2 tahun berusaha mendapatkan kehamilan, melakukan hubungan suami istri yang rutin dan kontinyu setidaknya 2-3 hari sekali tanpa menggunakan kontrasepsi apapun. Untuk berkonsultasi masalah kesuburan atau usaha mendapatkan kehamilan, Bunda bisa mendatangi dokter umum di tempat Bunda. Pada pasangan suami istri yang ingin medapatkan kehamilan, dapat diperiksa oleh dokter umum. Sang suami akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi organ reproduksi dan rujukan pemeriksaan analisa sperma. Sedangkan sang istri juga akan diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan riwayat kesehatan lainnya. Bila diperlukan atau ditemukan masalah lebih lanjut, maka dokter umum dapat merujuk pada dokter kandungan untuk menangani masalah infertilitas ini.
|
|
|
|
|
Bagaimana menurut Anda mengenai jawaban ini? Silahkan sampaikan komentar Anda.
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|