Bunda Irva(0)

Dear Bunda,

Masa subur hanya terjadi 1 kali dalam suatu rentang waktu. Sel telur dapat bertahan selama 24-72 jam setelah dilepaskan oleh ovarium. Karena tergolong sulit untuk benar-benar memastikan kapankah tepatnya masa subur itu terjadi, maka dihitunglah suatu rentang waktu yang diperkirakan adanya masa subur.  

Pada umumnya lama siklus menstruasi berkisar dari 21 hari sampai 35 hari. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Perkiraan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.

Namun bila mendapatkan perdarahan beberapa kali di luar siklus atau sering mengalami keterlambatan bahkan tidak datang bulan dalam beberapa bulan, maka dapat menghitung masa subur dengan mengumpulkan data dari 6 bulan terakhir. Bila siklus haid tidak teratur :

Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga 1 hari sebelum haid berikutnya. Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18 adalah Hitungan  menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11 adalah Hitungan  menentukan hari terakhir masa subur.

Bila sudah menemukan rentang perkiraan masa subur, maka Bunda dapat mencoba mencatat suhu basal tubuh pada rentang masa tersebut. namun perlu diingat bahwa metode mengukur suhu basal tubuh juga tidak mudah. Termometer yang digunakan merupakan termometer khusus untuk mengukur suhu basal tubuh. Bunda tidak boleh melakukan aktifitas sebelum mengukur suhu. Pengukuran suhu tubuh di lakukan setelah membuka mata dan sebelum melakukan aktifitas apapun termasuk berbicara dan lain-lain. Selain metode ini, Bunda dapat menggunakan metode air liur ataupun test pack kesuburan yang di pakai setiap hari selama rentang masa subur untuk membandingkan ketebalan garis hasil test pack yang menandakan adanya ovulasi.