|
|
torch
kalo suami positif torch rubella apa untuk program hamil bisa . sebelumya saya (istri positif CMB tp sudh normal ) apakah sudh bisa promil ya 27 Mar 2017, 10:55
Dari : Noviant
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul "3 Hal Pemicu Infertilitas pada Pria" :Kesuburan seorang pria sering dikaitkan dengan masalah kejantanan. Seorang pria yang belum memiliki anak kerap kali dianggap kurang jantan. Hal ini membuat pria yang belum dikaruniai momongan merasa kurang percaya diri. Bila suami Bunda adalah salah satunya, simak artikel berikut ini yang membahas tentang hal-hal yang mempengaruhi kesuburan pria! Kesuburan pria dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pola hidup, pola makan dan polusi. Pola Hidup : Pola hidup yang tidak seimbang bisa menjadi pemicu infertilitas atau kesuburan pada pria, seperti: · Merokok dan Minuman keras Dalam satu batang rokok mengandung kurang lebih 4.000 partikel racun . melalui pembuluh darah, racun-racun ini bisa menembus testis dan mempengaruhi kualitas sperma seperti jumlah sperma yang menjadi sedikit, gerakannya lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Kualitas sperma seorang perokok dapat menyebabkan kehamilan yang berbahaya seperti keguguran, kecacatan janin dan memicu adanya gangguan pertumbuhan janin. Begitu pula dengan alkohol. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan dapat menurunkan kualitas sperma sama hal-nya seperti merokok. · Stress dan Kurang tidur Bekerja yang berlebihan tidak jarang membuat kita stress. Sama seperti mesin, otak manusia juga membutuhkan istirahat supaya dapat bekerja lebih maksimal. Bila stress, hormon kortisol akan keluar sehingga mempengaruhi kualitas sperma. Sama halnya pada wanita, stress akan mengganggu siklus menstruasi. Perhatikan, apakah suami Bunda sering menggunakan waktu tidurnya untuk bekerja? · Olahraga Pria yang rutin berolahraga minimal 2-3 kali seminggu memiliki sperma yang mampu berenang lebih kuat dibanding pria yang jarang berolahraga. Olahraga menghasilkan hormon testosteron yang baik untuk meningkatkan kualitas sperma. · Pola Makan Pola makan sangat mempengaruhi kualitas sperma. Sebaiknya sebisa mungkin hindari makanan cepat saji karena tidak memenuhi kandungan gizi yang seimbang. Sayuran hijau umumnya mengandung asam folat yang sangat berguna sekali untuk meningkatkan kualitas sperma. Begitu juga kacang-kacangan dan makanan yang mengandung vitamin E serta berprotein tinggi. Makanlah dengan porsi cukup setiap harinya. Obesitas diduga memicu penurunan kualitas sperma. · Polusi Polusi kendaraan dan asap dari pabrik mengandung Nitrogenoksida dan timah yang sangat mungkin menurunkan kualitas sperma. Menurut Dr. Michele De Rosa dari Naples University, pria yang bekerja lebih dari 6 jam di daerah berpolusi tinggi memiliki sperma yang sedikit, lambat dan memiliki bentuk yang abnormal. Berikanlah masker pada suami Bunda, terutama bila suami Bunda menggunakan motor sebagai kendaraan sehari-hari. Catatan: - Beberapa sumber mengatakan radiasi signal handphone dapat mempengaruhi kualitas sperma. Sebaiknya hindari menyimpan handphone di saku celana. - Penyakit Diabetes mellitus, gagal ginjal, dan penyakit jantung kronis dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Devi2601 " dengan judul pertanyaan " Pemeriksaan HSG dan program hamil " pada Tanya Dokter: selamat sore dokter, saya baru menikah 6 bln..apakah saya perlu melakukan tes HSG dengan umur pernikahan baru 6 bulan?? soalnya saya ingin cepat hamil terimakasih dokter dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Masalah kehamilan tergantung dari keduabelah pihak, suami dan istri. Pasangan suami istri dikatakan mengalami masalah kesuburan jika dalam 1-2 tahun berusaha mendapatkan kehamilan, melakukan hubungan suami istri yang rutin dan kontinyu setidaknya 2-3 hari sekali tanpa menggunakan kontrasepsi apapun. Untuk berkonsultasi masalah kesuburan atau usaha mendapatkan kehamilan, Ayah dan Bunda bisa mendatangi dokter umum setempat. Pada pasangan suami istri yang ingin mendapatkan kehamilan, dapat diperiksa oleh dokter umum. Sang suami akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi organ reproduksi dan rujukan pemeriksaan analisa sperma. Sedangkan sang istri juga akan diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan riwayat kesehatan lainnya. Bila diperlukan atau ditemukan masalah lebih lanjut, maka dokter umum dapat merujuk pada dokter kandungan untuk menangani masalah infertilitas ini.
Link yang disarankan :
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Wa : 0815 1708 4333
|