|
|
Bagaimana cara menghindari anak demam stip
Saya sekarang sdg hamil dok, saya tidak terulang lagi anak saya yg pertama meninggal di usia 2 bulan awalnya demam yg naik turun lalu diare dbawa kerumah sakit d UGD ruangan terbuka 2hari baru dpet ruangan 3jam s ruangan anak ku meninggal . 26 Apr 2017, 20:45
Dari : Nisa Arvino
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Demam dan Kejang Demam " :Ibunda tak perlu kuatir, demam tidak mencelakakan. Demam bukanlah suatu penyakit. Demam merupakan suatu reaksi tubuh yang sedang melawan infeksi (umumnya infeksi virus). Bunda tak perlu segera memberi obat penurun panas, pastikan bahwa suhu badannya mengalami kenaikan di atas suhu normal, obat penurun panas membantu menurunkan suhu dan mengurangi nyeri namun tidak mengatasi sumber penyebab demam. Bila anak demam tetapi masih terlihat ceria, mau makan dan minum, tidur cukup dan terlihat nyaman, Bunda tak perlu kuatir.
Kapan ke dokter? Karena melihat suhu tubuh anak meningkat mungkin Bunda atau suami ingin segera membawanya ke dokter. Sebaiknya kenali tanda kapan si kecil perlu ke dokter. Berikut tanda-tanda bayi harus ke dokter:
-Demam lebih dari 72 jam. Artinya bila si kecil baru demam satu atau dua hari berikan hometreatment saja seperti berendam di air hangat dan berikan minum yang banyak (hanya berikan ASI atau susu formula untuk bayi kurang dari 6 bulan).
-Si kecil terlihat tidak ceria, tidak mau makan/minum, rewel, menangis keras, gelisah, tidur terus menerus, dan membiru.
-American Academy of Pediatric (AAP) menganjurkan bayi segera dibawa ke dokter bila : - Bayi < 3 bulan dengan suhu 38ⰠCelcius. - Bayi 3 – 6 bulan dengan suhu 38,5ⰠCelcius. - Bayi > 6 bulan dengan suhu 39,5ⰠCelcius.
-Kebanyakan demam disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Bila anak demam dan dokter memberikan antibiotik sebaiknya Bunda tanyakan diagnosisnya terlebih dahulu, apakah ada infeksi bakteri.
Kejang Demam Pada beberapa anak, demam bisa disertai kejang yang biasa disebut kejang demam. Bayi yang suhu tubuhnya sangat tinggi belum tentu terjadi kejang, sebaliknya bayi dengan suhu tubuh tidak terlalu tinggi bisa timbul kejang. Terutama bila ada riwayat kejang pada Bunda atau Ayah pada masa kecil. Bagaimana menangani kejang demam ?
Jangan panik adalah kunci utama menghadapi kejang demam. Perhatikan napas dan warna kulit si kecil. Segera baringkan ia di alas yang rata dan jauhi dari benda apapun yang bisa melukainya. Jangan masukkan benda seperti sendok ke dalam mulut anak untuk menghindari terjadinya trauma.
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Kezya Aurely Suparman " dengan judul pertanyaan "tips mencegah anak agar tidak kejang pada saat demam " pada Tanya Bidan:dok,,saya mau tanya anak saya usianya 2 tahun 8 bulan,pada saat umur 8 bulan pernah mengalami kejang karena demam tinggi dan pada umur 2 tahun 8 bulan kemarin kembali mengalami kejadian yang sama. yang ingin saya tanyakan apakah ada efek negatif yang ditimbulkan dari kejadian tersebut untuk tumbuh kembangnya.terimakasih atas jawabannya
Bidan menjawab Dear bunda Kezya Aurely Suparman, Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi ketika anak anda mengalami demam tinggi di atas 38 derajat celcius pada pengukuran rektal, maka itu hindarkan keadaan demam tinggi pada anak. Efek samping yang biasanya terjadi adalah terjadinya cidera otak akibat berkurangnya aliran oksigen ke sel-sel otak ketika kejang terjadi. Hal ini dapat berkembang menjadi keadaan kejang demam berulang, epilepsy, kelainan motorik (pergerakan alat-alat tubuh), gangguan mental dan belajar. Namun tidak semua anak yang mengalami kejang demam mendapatkan efek neurologis tersebut.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Arnum Mayasari " dengan judul pertanyaan " Cara Mengatasi Gejala Step atau Panas Tinggi pada Anak " pada Tanya Dokter: selamat siang bunda... bunda.. mau tanya..bagaimana cara mengatasi anak apabila kena STEP..karena sebagian bunda merasa khawatir apabila si kecil mengalami gejala tersebut..minta di info juga untuk penanganan untuk konsumsi obatnya apa? dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Step atau kejang pada kejang demam hanya terjadi akibat panas tinggi pada bayi 6 bulan sampai anak usia 5 tahun. Bila anak menjadi kejang bukan disebabkan oleh demam tinggi maka harus dipikirkan kemungkinan lainnya seperti epilepsi. Penyebab kejang itu sendiri harus segera ditangani. Bila anak Anda mengalami kejang, hal yang perlu diperhatikan adalah, jauhkan dari benda-benda yang bisa melukai anak, letakkan pada kasur atau bidang datar dan hindari dari benturan, tidak perlu menyisipkan sendok pada mulut karena dapat mengakibatkan penyumbatan aliran udara atau patahnya gigi karena menggigit benda keras. tidak perlu memegang atau mengikat anak, karena dapat melukai sendi-sendi pada anak tersebut. Setelah kejang terhenti segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Bila anak cenderung mengalami kejang ketika demam, maka perhatikan suhu badan agar tidak menjadi tinggi (di atas 38 derajat celsius pada pemeriksaan rektal). Dapat menggunakan obat penurun panas sesuai dosis yang telah dianjurkan ketika anak mulai mengalami demam, berikan cairan atau minum agar membantu menurunkan panas dan tidak dehydrasi. Bila ingin memberikan kompres, maka berikan kompres air dengan suhu normal (tidak panas maupun es) pada daerah ketiak ataupun di balik lutut.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Apoteker
|
Jenis : Forum
|
Wa : 0815 1708 4333
|