Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Kapan Bayi Diare Perlu ke Dokter dan Cara Perawatannya " :Seperti telah dibahas pada artikel sebelumnya, tidak semua bayi diare perlu dibawa ke bantuan medis, kecuali Anda memerlukan konsultasi medis untuk merawatnya.
Namun, secara umum, Anda perlu menghubungi bantuan medis apabila:
- Dehidrasi bertambah buruk,
- Bayi Anda telah kehilangan lebih dari 5 persen berat badannya
- Bayi Anda semakin lesu
- Deman masih tinggi
- Muntah-muntah terus berlanjut
- Bayi semakin mengalami rasa sakit perut yang gawat.
Merawat bayi diare
1. Tentukan penyebabnya
Mungkinkah Anda telah mengubah menu makanan, misalnya dari ASI ke susu formula, atau dari susu formula ke susu sapi, atau menambah makanan baru (bisa jadi anak Anda alergi terhadap makanan tersebut), atau terlalu banyak makan satu jenis makanan tertentu (contohnya adalah sari buah dalam kemasan, yang umumnya berisi sorbitol, gula yang tidak terserap usus dan memperparah diare), atau mungkin anak sedang demam atau flu (artinya ia memang sedang tidak sehat, dan diare berkaitan dengan infeksi).
2. Tentukan kegawatannya
Tanda - tanda diare dan dehidrasi ringan dan berat telah Anda ketahui. Supaya lebih pasti, timbang bayi setiap hari dengan timbangan yang paling akurat. Bila tidak ada berat yang hilang, keadaan belum buruk. Jumlah dan kecepatan hilangnya berat badan menentukan parah tidaknya dehidrasi yang dialami
3. Hilangkan makanan yang menimbulkan iritasi
a. Jika bayi muntah-muntah, hentikan semua makanan padat, susu (kecuali ASI), dan makanan instan.
b. Jika bayi tidak muntah-muntah, hentikan semua produk olahan berbahan susu, sari buah dalam kemasan, dan makanan dengan kadar lemak tinggi.
c. Jika diare tergolong gawat (encer, terjadi dua jam sekali), hentikan semua makanan, susu, makanan instan, dan sari buah.
4. Cegah dehidrasi
Jika bayi tidak memperoleh ASI, gantikan dengan larutan elektrolit oral yang dijual bebas di apotek Pada tahap-tahap perawatan ini, Anda disarankan untuk sedini mungkin berkonsultasi dengan dokter untuk akurasi diagnosis dan perawatan.
Pada masa pemulihan di mana diare telah menurun, sejalan dengan saran dokter, umumnya Anda dapat melakukan tindakan berikut:
� Memberikan susu formula dengan porsi setengah susu formula dan setengah larutan elektrolit oral atau kembali ke ASI
� Setelah 24 jam, susu formula dapat diberikan normal sesuai takaran normal
� Setelah 24-48 jam, kembali ke menu biasa, namun makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering. Hindari susu sapi, tapi boleh memberikan yoghurt. Ingatlah bahwa usus sembuh secara perlahan, bisa makan waktu beberapa minggu untuk pemulihan. Berkonsultasi dengan dokter yang merawat bayi, karena petunjuk di atas adalah petunjuk umum, sementara dokter Anda akan lebih tahu bagaimana kondisi bayi yang diperiksanya.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika merawat bayi diare:
� Berhenti memberi ASI, kecuali jika diare tergolong sudah gawat dan disarankan dokter untuk berhenti memberinya ASI. Dalam keadaan umum, ASI perlu diberikan karena tidak menimbulkan iritasi, bahkan mungkin bisa berfungsi sebagai penyembuh, dan mungkin satu-satunya makanan yang dapat diterima seorang anak yang sedang sakit.
� Larutan yang mendidih, terutama susu dan gula karena proses mendidih mungkin menyebabkan air menguap, membuat larutan begitu kuat dan memperparah dehidrasi.
� Menahan makanan lebih dari 48 jam. Hal ini bisa jadi memperparah diare.
� Memberi sari buah dalam kemasan, seperti yang telah dijelaskan di atas.
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " irma herdiansyah " dengan judul pertanyaan "BAB bayi itu brpa kali sehari? " pada Tanya Bidan:siang bu, bayi sy baru menginjak usia 43 hari. krna dia pakai susu formula buang airnya itu kuning berair trus sperti ada biji cabenya.buang airnya itu bisa lebih 3-4 kali sehari. apa itu normal bu?
apa karna ktidak cocokkan susu formula. krna sebelumnya pake susu lactogen buang airnya cuma sehari 2x. berwrna hijau kuning dan ga berair. mohon dijwb. thx
Bidan menjawab
Dear bunda Irma Herdiansyah,
Apakah ananda mendapatkan ASI juga selain konsumsi susu formula ? Umumnya feces bayi yang minum ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta, berbiji, dan juga seperti mencret/cair. Sedangkan feces bayi yang diberikan susu formula berbentuk padat, bergumpal atau agak liat dan merongkol/bulay. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feces akan terjadi apabila bunda memberikan ASI diselang seling dengan susu formula. Karena sulit menentukan apakah feces yang berair itu berasal dari ASI ataupun susu formula. Disarankan untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan, karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi. Untuk penggunaan susu formula, sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter yang menangani ananda, untuk pemberian susu formula yang sesuai untuk ananda.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Monica Wulandari(1) " dengan judul pertanyaan " BAB Encer Bayi " pada Tanya Dokter: Met mlm, usia bayi sy 10 hr sjk SC tgl 20.06.2013 :-) Sampai hr ini, bab nya msh cair, prnh cm sekali sedikiiiiiit padat tp msh trmsk lembek. Apkh hal inintrmsk wajar? makasih utk wkt & jwbnx. LYbu.
dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Konsistensi dan warna feses bayi bervariasi. Awal kehidupan seorangg bayi yang meminum ASI, warna kotoran bayi bervariasi dari kuning-kuning kehijauan, konsistensinya "creamy" (tidak terlalu kental ataupun cair). Warna kotoran bayi yang meminum ASI bergantung dari ASI yang Ia minum. Kotoran berwarna kehijauan atau kuning hijau bila bunda hanya memberikan ASI awal "foremilk" yang mengandung banyak kalori sedangkan "hindmilk" atau ASI akhir mengandung banyak lemak. Pastikan Bunda menyusui dari awal hingga payudara menjadi kosong agar nutrisi secara lengkap dikonsumsi oleh bayi Anda. Selain itu, bayi yang menyusu ASI dapat menghasilkan kotoran bayi yang berjumlah sedikit atau tidak ada sama sekali sampai 3-5 hari karena ASI terserap dengan baik tidak menyisakan ampas.
Bayi yang menyusu susu formula, kotorannya berwarna coklat terang-coklat-coklat kehijauan, dan berkonsistensi seperti pasta (lebih kental seperti selai kacang). Bila bayi mengalami masalah pencernaan dan mengalami diare, kembung dan kotoran cair bercampur busa atau lendir, maka sebaiknya memeriksakan bayi Bunda pada dokter.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333