SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
3319 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - susu formula


susu formula
dok anak saya baru berusia satu tahun anak saya minum susu formula dan dia baru kluar dri rumah skit krna muntah2 dn BAB trus menerus, kata dokter sya di BAB nya ada lemak nya sya di srankan untuk mengganti susu yg rendah gula trus skrg sya ganti susu nutrilon tpi ttp anak sya itu BAB nya lebih dri 3x.
Pertanyaan saya, apa itu bahaya dok,apa sya harus ganti susu lagi atau mungkin takaran susu nya sya salah? krna di kotak susu nya di terangkan bahwa takaran susunya 6 sendok airnha 180 ml di berikan 3x sehari tpi sya berikana lebih dri 3x sehari dan takarannya juga kurang dri 6sendok/180ml
29 Jun 2017, 3:46
Dari : Rahayu Mocil

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Cegah dan Atasi Diare si Kecil " :Diare, adalah salah satu penyakit yang sering membuat Bunda panik. Berdasarkan sumber dari World Health Organization (WHO) Diare adalah penyebab kematian terbanyak kedua pada balita.

Diare sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Lho, kok bukan dihentikan? Yuk, simak artikel minggu ini.

Sebelum kita membahas bagaimana upaya pencegahan dan cara mengobatinya, kenali dulu apa itu diare. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus atau bakteri yang menjadi penyebab diare. Karena diare adalah proses pengeluaran virus atau bakteri maka dari itu menghentikan diare bukanlah tindakan yang tepat.

Seorang anak baru dikatakan diare bila:

Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer. Jadi, bila si kecil BAB sering namun feses padat, itu bukan diare. Juga bila feses lembek atau encer namun hanya sekali BAB dalam sehari, itu juga bukan diare.

Mitos Diare
Ada beberapa mitos yang membingungkan:

-Hentikan diare dengan memberi obat anti diare.
-Bila diare hentikan pemberian ASI dan makan.
-Memberi rebusan daun pepaya atau jambu biji untuk membuat diare ‘mampet’.
-Memberi Antibiotik.
-Memberi minuman isotonik sebagai pengganti Oralit.
Nah, kalau si kecil diare jangan lakukan hal-hal di atas ya, Bun!

Mencegah dan Mengobati
Diare merupakan gejala infeksi pada saluran cerna atau biasa disebut Gastroenteritis. Diare ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang tidak bersih dari ke orang. Tidak heran Bunda yang khususnya memiliki bayi seringkali diingatkan untuk mencuci tangan sebelum memberi makan si kecil. Ini adalah upaya terbesar untuk menghindari anak dari diare. Selalu bawa sabun cair kecil di tas atau minimal bawa cairan antiseptik yang bisa digunakan kapan saja.

Bila si kecil sudah terlanjur diare apa yang harus dilakukan untuk mengobatinya?

Di atas sudah dibahas, jangan hentikan diarenya dengan memberi obat anti diare. Yang perlu Bunda lakukan adalah mewaspadainya jangan sampai ia kekurangan cairan atau dehidrasi. Untuk anak di bawah 6 bulan yang masih ASI eksklusif, cukup susui bayi sesering mungkin supaya tidak kekurangan cairan. Untuk bayi di atas 6 bulan, segera larutkan Oralit dan berikan padanya. Berikan minum lebih sering supaya pasokan cairannya tercukupi. Bila ia menolak karena mual berikan selang beberapa menit.

Kapan ke dokter?
Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri keluar. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI dan masih diare lebih dari 14 hari segera bawa ke dokter. Konsultasikan untuk mencari penyebabnya.

Tips: Sediakan selalu Oralit di rumah. Jangan membuat Oralit sendiri dengan gula dan garam untuk menghindari takaran yang tidak sesuai.


Kutipan dari berita yang berjudul " Takaran Pemberian Susu Formula " :Sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) Nomor 33/2012 tentang ASI Eksklusif, sebaiknya bayi usia 0-6 bulan hanya diberikan ASI Ekslusif tanpa adanya pemberian makanan atau minuman lainnya. Namun adakalanya kondisi Bunda tidak memungkinkan untuk memberikan ASI kepada sang buah hati, sehingga banyak orang tua yang memberikan susu formula sebagai pendamping ASI.

Pemberian susu formula disarankan untuk bayi usia 6 bulan keatas, takarannya harus disesuaikan tergantung pada berat badan, pertumbuhan serta perkembangan buah hati Bunda. Bayi dilahirkan dengan lambung lebih kecil, sehingga hanya dapat diisi sejumlah susu. Takaran susu formula sudah dibuat sedemikian rupa seperti yang tercantum dalam kemasan dengan memperhatikan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kemampuan fungsi pencernaan bayi. Jika pengenceran susu formula tidak sesuai maka dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti sembelit, mencret, muntah dan kolik.

Idealnya, asupan susu formula dalam 24 jam adalah 150 ml untuk per 1 kg berat badan (BB) bayi. Contoh : BB bayi 6kg, maka kebutuhan susunya adalah 150ml x 6kg = 900ml/hari. Jadi, Bunda dapat memberikan susu formula kepada bayi sebanyak 37,5 ml setiap 1 jam sekali.

Jika terlalu kenyang bisa saja bayi akan muntah dan merasa kesakitan. Jadi pastikan Bunda mengetahui takaran susu formula yang pas untuk buah hati Bunda. Jika Bunda merasa ragu berapa takaran susu formula yang tepat, Bunda dapat mengunjungi dokter dan berkonsultasi. Dengan mengetahui usia, tinggi dan berat bayi, dokter akan menjelaskan berapa banyak susu formula yang sebaiknya Bunda berikan. Tidak ada patokan harus susu formula X atau susu Y. Biarkan ia yang memilih susu yang paling disukainya.


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " irma herdiansyah " dengan judul pertanyaan "BAB bayi itu brpa kali sehari? " pada Tanya Bidan:siang bu, bayi sy baru menginjak usia 43 hari. krna dia pakai susu formula buang airnya itu kuning berair trus sperti ada biji cabenya.buang airnya itu bisa lebih 3-4 kali sehari. apa itu normal bu?
apa karna ktidak cocokkan susu formula. krna sebelumnya pake susu lactogen buang airnya cuma sehari 2x. berwrna hijau kuning dan ga berair. mohon dijwb. thx

Bidan menjawab
Dear bunda Irma Herdiansyah,
Apakah ananda mendapatkan ASI juga selain konsumsi susu formula ? Umumnya feces bayi yang minum ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta, berbiji, dan juga seperti mencret/cair. Sedangkan feces bayi yang diberikan susu formula berbentuk padat, bergumpal atau agak liat dan merongkol/bulay. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feces akan terjadi apabila bunda memberikan ASI diselang seling dengan susu formula. Karena sulit menentukan apakah feces yang berair itu berasal dari ASI ataupun susu formula. Disarankan untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan, karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi. Untuk penggunaan susu formula, sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter yang menangani ananda, untuk pemberian susu formula yang sesuai untuk ananda.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Priscilla Icil " dengan judul pertanyaan " BAB anak saya Lembek sudah 3 kali hari ini " pada Tanya Dokter: Dear Dokter, Jika anak saya 1 tahun 5 bulan BABnya lembek sudah 3 x hari ini dan saya sudah berikan lacto b mohon petunjuknya ada apa denan anak saya dok. makasih

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Seorang anak baru dikatakan diare bila:
Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer. Jadi, bila si kecil BAB sering namun feses padat, itu bukan diare. Juga bila feses lembek atau encer namun hanya sekali BAB dalam sehari, itu juga bukan diare. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus atau bakteri yang menjadi penyebab diare. Karena diare adalah proses pengeluaran virus atau bakteri maka dari itu menghentikan diare bukanlah tindakan yang tepat.

Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri keluar. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Berikanlah cairan (minum ASI atau susu) yang cukup agar tidak terjadi dehydrasi. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI dan masih diare lebih dari 14 hari segera bawa ke dokter. Konsultasikan untuk mencari penyebabnya.




Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :


Wa : 0815 1708 4333