SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5562 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - asi berkurang setelah kb


asi berkurang setelah kb
selamat malam dok.. saya mau tanya bagaimana membuat asi melimpah lg karena setelah saya kb asi jadi berkurang dan bayi saya rewel.. saya sambung susu formula gak suka.. anak saya umur 8 Bulan.. makasih dok.. ditunggu jawabannya
02 Aug 2017, 12:48
Dari : Ekha Fatmawati

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui " :Bunda ingin menunda kehamilan pasca melahirkan? Segeralah menggunakan kontrasepsi. Pilih kontrasepsi yang tepat untuk Ibu Menyusui (Busui).

Sekedar informasi, Infobunda pernah membahas tentang kontrasepsi alami bila Bunda memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Tetapi mungkin Bunda masih merasa kuatir ‘kebobolan’ bila hanya mengandalkan KB alami. Untuk Bunda yang ingin menggunakan alat kontrasepsi pasca melahirkan, berikut ulasannya.

Kontrasepsi Hormonal

Ada dua jenis kontrasepsi hormonal, yakni estrogen dan progesteron.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan sebaiknya Busui tidak menggunakan jenis kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. Karena hormon estrogen dapat mempengaruhi kualitas dan produksi ASI. Bila Bunda memberikan Asi eksklusif, setidaknya paling sedikit enam bulan Bunda jangan menggunakan kontrasepsi jens ini.

Bagaimana dengan kontrasepsi hormonal yang mengandung progesteron?

Sebelum dilakukan penelitian, banyak pihak yang mengkuatirkan hormon progesteron bisa berdampak negatif pada hati dan ginjal bayi. Namun, setelah dilakukan penelitian, hal itu tidak terbukti. Meski aman, WHO menganjurkan kontrasepsi hormon progesteron ini diberikan setelah enam minggu pasca melahirkan karena pola produksi ASI masih dibentuk dalam enam minggu tersebut. Penggunaan KB hormonal progesteron berdampak pada pola menstruasi. Pola menstruasi bisa menjadi tidak teratur, bisa tidak menstruasi atau hanya flek dalam waktu yang cukup lama.

IUD

KB IUD adalah kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) berbentuk T berbahan plastik yang lentur, dengan tali di ujung bagian bawah. Ujung tali ini dimasukkan dalam rahim untuk mencegah sperma bertemu sel telur sehingga kehamilan tidak akan terjadi. KB jenis IUD ini ada yang mengandung hormon ada yang tidak.

IUD tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI, untuk itu aman bagi Bunda yang menyusui si kecil. Bukan hanya itu, KB IUD tidak memiliki efek samping yang berlebihan. Beberapa Bunda mengaku merasa mulas tetapi tidak terlalu hebat. Efek samping lainnya seperti timbul flek, dan keputihan. Tetapi itu tidak selalu terjadi.

Nah, Bunda sudah tahu KB jenis apa saja yang aman selama masa menyusui. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter KB jenis mana yang benar-benar cocok untuk Bunda.


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " kamiliyahashari " dengan judul pertanyaan "
kb suntik 1 bulan mengurangi ASI? " pada Tanya Bidan:Dear bu bidan,
saya adalh seorg ibu 2 anak, bln juli kemarin saya melahirkan anak ke2, sebelum KB ASI saya banyak 1 hari bisa pumping sampai 5 botol, setelah 3 bln, saya KB suntik 1 bulan, saya baru tahu ternyata suntik 1 bln itu pengaruh ke ASI saya. ASI saya berkurang, jadi utk pumping 1 hr cuma bisa 3 botol aja.
gimana caranya agar ASI saya banyak lg bu, apa saya lngsng ganti kb lg atau gimana?
saya udah minum obat pelancar ASI, mkn sayur, tp ga ada efeknya..
tolong ya bu,,, thanks sebelumnya.

Bidan menjawab
Dear bunda Kamiliyahashari,
Selamat atas kelahiran buah hatinya. Efek samping KB suntik 1 bulan salah satunya adalah mengurangi produksi ASI, sebaiknya bila bunda ingin produksi ASI tetap stabil, disarankan untuk mengganti jenis kontrasepsi, lebih diutamakan kontrasepsi non hormonal seperti spiral / IUD. Usahakan lebih banyak memberikan ASI secara langsung dari payudara, agar merangsang produksi ASI, karena hisapan bayi dapat merangsang hormon prolaktin untuk memproduksi ASI. Semakin sering bayi menyusu, makin banyak ASI diproduksi.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Aat " dengan judul pertanyaan " Produksi ASI " pada Tanya Dokter:Dokter yth, saya penasaran krn ketika baru melahirkan anak lakilaki 18 Agustus 2011 Asi keluar sedikit sekali. Obat dokter utk melancarkan Asi pun tidak bisa. Ada info utk diurut tapi tidak ada perubahan. Saya sudah minum susu khusus ibu menyusui, banyak makan, pijat sendiri payudara setiap hari. Dokter faktor usia mempengaruhi produksi Asi atau tidak? Terimakasih

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda, Untuk memperbanyak dan memperlancar produksi ASI , anda dapat memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: • Hindari keadaan stress , karena akan menimbulkan kegelisahan bagi anda dan mengurangi produksi ASI anda. • Minum banyak air, terutama ketika anda sedang menyusui bayi anda. • Hentikan pemberian susu sebelum bayi anda benar-benar kenyang, sehingga ia akan mau menyusu kembali ketika anda berikan ASI di waktu berikutnya. Salah satu factor dalam produksi ASI adalah rangsangan menyusu dari bayi, apabila bayi anda terlalu kenyang dan tidak mau menyusu, maka tubuh anda akan mulai mengurangi jumlah produksi ASI. • Berikan pijatan pada payudara anda, ini dapat dilakukan ketika anda sedang mandi ataupun ketika menyusui, hal ini akan memberikan sinyal kepada tubuh anda bahwa bayi sedang menyusu dan akan terus memproduksi ASI. • Konsumsi makanan bergizi dan menghindari fast food (junk food) serta caffeine. Ganti makanan cemilana anda dengan buah-buahan atau sayuran. Bila perlu, anda dapat mengkonsumsi supplement multivitamin.

Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita


Wa : 0815 1708 4333