|
|
bilirubin pada bayi
dok apakah benar jika bayi yang baru lahir tidak langsung diberi asi karena susah keluarnya asi akan menambah tinggi nya bilirubin pada bayi?maka dr itu ada beberapa suster yg menyarankan untuk pemberian sufor sblm asi kita keluar?dan apakah faktor utama yg membuat bayi baru lahir mengalami bilirubin tinggi? thanks 16 Aug 2017, 9:06
Dari : Shima CHan
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Bayi Kuning Yang Berhubungan Dengan ASI " :Kuning yang timbul pada bayi baru lahir atau Jaundice tentu membuat Bunda dan Ayah cemas. Apalagi bila si kecil harus tetap di Rumah Sakit karena perlu terus di sinar. Kuning yang muncul pada bayi dikarenakan jumlah bilirubin (pigmen empedu) yang terlalu tinggi. Umumnya kuning akan muncul 3-4 hari setelah lahir dan akan hilang dalam 1 minggu. Hal ini dikarenakan secara fisiologis terjadi pemecahan sel darah merah yang meningkat, sementara hati belum berfungsi sempurna untuk memproses dan mengeluarkan bilirubin ke dalam tinja pada bayi baru lahir. Kuning yang seperti ini tidak perlu memerlukan perawatan khusus bila kadar bilirubin sekitar 5-6mg/dl.
“Kalau bayinya kuning, dikasih ASI saja Bu!†mungkin Bunda pernah mendengar saran ini. Apa sih hubungannya bayi kuning dengan ASI? Dan kuning bagaimana yang perlu mendapatkan treatment khusus. Berikut poin-poin yang perlu Bunda ketahui:
1.Bayi perlu mendapat perhatian khusus bila kuning muncul pada 24 jam pertama kelahiran. Hal ini karena pemecahan sel darah merah bayi yang berlebihan sehingga bilirubin meningkat.
2.Kuning yang muncul secara terus menerus lebih dari 2 minggu perlu diperiksa lebih lanjut, terutama jika ditemukan gejala lain seperti tinja berwarna pucat dan air seni keruh.
3.Ada dua kejadian kuning terkait dengan pemberian ASI menurut dr. Rini Purwanti, SpA :
-Breastfeeding Jaundice, yaitu kuning yang terjadi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif. Dimana jumlah ASI pada hari ke-2 dan ke-3 belum banyak, sehingga Jaundice (kuning) dapat terjadi pada waktu-waktu tersebut. Breastfeeding Jaundice ini biasanya tidak memerlukan pengobatan.
-Breastmilk Jaundice, berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul pada setiap bayi yang disusukannya bergantung pada kemampuan bayi tersebut mengubah bilirubin terikat menjadi bentuk bilirubin bebas. Jarang mengancam jiwa dan timbul setelah 5-7 hari pertama dan berlangsung lebih lama dari ikterus fisiologis yaitu 3-12 minggu. Terkadang untuk menegakkan breastmilk jaundice ini, penghentian ASI sementara dilakukan sambil memantau kadar bilirubin, namun tidak menjadikan ASI sebagai kontraindikasi.
4.Untuk memastikan kuning pada bayi normal atau tidak, periksalah apakah kuning mencapai hingga di bawah lutut dan telapak tangan, karena bila sudah mencapai area ini kadar bilirubin sudah cukup tinggi.
5.Menjemur bayi memang disarankan, namun Bunda perlu mengetahui kadar bilirubin bayi. Jangan sampai Bunda terus menerus menjemur padahal kadar bilirubinnya sudah normal. Si kecil bisa terkena luka bakar dan dehidrasi.
6.Jangan menelanjangkan bayi saat menjemurnya. Kenakan pakaian tipis seperti singlet dan celana pendek tipis. Jangan tinggalkan bayi sendirian saat menjemur.
7.Bila kuning pada bayi muncul disertai bayi lemas, tidak aktif dan tampak sakit. Segera bawa ke dokter.
Sekarang Bunda sudah tahu tentang bayi kuning dan bagaimana penanganannya.
Tips: Bagi Bunda yang terpaksa harus menghentikan sementara pemberian ASI karena Breastmilk Jaundice maupun penyebab lain, tetap peraslah ASI dan simpan dengan baik untuk diberikan dikemudian hari agar ASI tidak berhenti di produksi.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " de_Noer " dengan judul pertanyaan " Bilirubun Tinggi " pada Tanya Dokter: Siang dokter... dihari ke-3 umurnya anak laki-laki saya harus dirawat inap karena bilirubin tinggi yakni 19, setelah 4 hari kemudian menjadi 11. Sekarang di usianya ke-24 hari masih ada sedikit kuning di mata. Bagaimana cara untuk menyembuhkan lebih dan menetralkan bilirubinnya serta apakan betul tidak baik apabila bayi diimunisasi (bahaya)? dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Terutama pada bayi yang mengalami ikterus neonatorum, selalu susukan ASI pada bayi setidaknya setiap 3 jam sekali secara kontinyu, frekuensi menyusu dari 6-12 kali dalam sehari sangat membantu bayi terhindari dari ikterus neonatorum (bila tidak ada kelainan organ maupun infeksi lain). Monitor selalu bayi Anda, terutama bila ada tanda-tanda demam ataupun malas menyusu segera periksakan pada dokter Anda.
Imunisasi adalah pemberian imun pada tubuh sehingga terhindar dari penyakit. Pemberian vaksin pada imunisasi dengan memasukkan komponen virus ataupun bakteri, atau memberikan virus yang telah dilemahkan ke dalam tubuh dengan tujuan agar tubuh membentuk antibody terhadap penyakit-penyakit tersebut. Bila tidak dilakukan imunisasi, maka tubuh akan terpapar langsung dan belum memiliki antibody untuk melawan jenis penyakit tersebut. Lain halnya bila telah dilakukan imunisasi, tubuh yang pernah di vaksin akan memiliki antibody terhadap penyakit tersebut dan dapat bertahan, kalaupun tetap sakit, tidak akan separah bila tidak diberikan vaksinasi. Efek samping pemberian imunisasi memang ada yang menyebabkan demam ataupun nyeri local di daerah sekitar lokasi penyuntikan, namun hal-hal tersebut dapat di beri pencegahan dan diobati dengan baik oleh dokter Anda.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Forum
|
Wa : 0815 1708 4333
|