SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5140 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi


TORCH
Assalamualaikum wr. wb.
Saya sedikit cerita dahulu yaa bunda, pada thn 2014 saya pernah terkena Herpes di sekitar dekat mulut dan dagu, saya periksakan ke dokter spesialis kulit pada saat itu dibilangnya memang benar itu Herpes dan seminggu kemudian sembuh menggunakan obat jalan dan beberapa salep dari dokter tsb. Sebulan kemudian kedua kaki saya muncul ruam bintik2 merah banyak sekali saya, kembali lagi saya periksakan ke dokter spesialis kulit dan menurut diagnosa dokter nya saya terkena Rubella :(
Sama dengan sakit yang sebelumnya saya rawat jalan seminggu kemudian sembuh. Dari situ saya mulai cari artikel seputar penyakit ini, dan setelah saya baca2 saya baru tahu mengenai virus TORCH ini. Langsung saya putuskan untuk melakukan pemeriksaan cek laboratorium TORCH ini ke balai kesehatan di Semarang, hampir 2 bulan hasilnya tidak keluar2 lalu karena terlalu lama menunggu saya cabut berkas pemeriksaan laboratorium dan untuk hasil yg sudah periksa cuman setengahnya saja, namun memang sudah terlihat bahwa ada hasil yg menunjukkan memang positif (seperti Rubella Ig G dan CMV Ig G) kurang tahu yg Toxoplasma dan Herpes karena belum tuntas dilakukan pengecekan. Setelah hasil tersebut keluar memang tidak saya tindaklanjuti dikarenakan kondisi saya saat itu juga sudah sembuh dari sakit Rubella tadi. Saya diberitahu dengan kakak saya memang nanti saja di lab kan kembali ketika sudah menikah dan positif hamil karena memang virus ini lebih berbahaya untuk ibu hamil dan janin, karena percuma jika posisi waktu itu belum menikah..
Nahh, 2017 ini saya sudah menikah dan baru kemarin saya lakukan testpak hasilnya strip 2 (insyaAllah positif) kalo dihitung usia kandungan saya sudah berjalan 5 minggu 3 hari.
Yg ingin saya tanyakan kepada dokter, melihat riwayat saya yg sebelumnya apakah ada kemungkinan saya terkena TORCH yaah dok?? memang belum saya lab kan kembali, karena saya juga belum konsultasi dengan dokter bahwa pemeriksaan cek lab kondisi hamil muda seperti apakah tidak apa2??
saya juga disarankan untuk pemeriksaan ke dokter kandungan sebaiknya ke spesialis fetomaternal agar lebih mendalam dan detail. Di Semarang apakah ada rekomendasi dokter fetomaternal yg bagus??
Mohon jawabannya yaah dok, jika para bunda ada jawaban dari pertanyaan saya diatas bisa mohon dibantu juga.

Terima kasih..

Wassalamualaikum wr. wb.
23 Aug 2017, 2:30
Dari : Fifin Aprilia

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Virus Campak pada Bayi dan Ibu Hamil " :“Eh anakku sudah bisa berdiri sendiri.”. Apakah Bunda masih ingat dengan kalimat itu? Ya, itu adalah iklan layanan masyarakat yang sangat populer sekitar dua puluh tahun yang lalu yang berisi himbauan dari pemerintah tentang pentingnya imunisasi Campak.
Campak yang biasa dikenal dengan istilah tampek ini adalah penyakit infeksi yang menyerang balita yang disebabkan oleh virus Morbili. Gejala yang tampak sangat mirip dengan influenza, seperti panas tinggi (bisa mencapai 40° Celcius) batuk dan pilek. Tak heran gejala ini sering membuat para Bunda kebingungan. Perhatikan saja! Pada Campak gejala tersebut diikuti juga dengan keluarnya bintik-bintik merah, bintik putih kecil di mulut bagian dalam, mata merah dan berair, sariawan serta diare selama 3-5 hari. Bila suhu tubuh anak terlalu tinggi bisa terjadi kejang atau stuip. Campak juga membuat anak menjadi malas makan sehingga berat badannya bisa menurun. Penyakit ini menular melalui air ludah. Maka dari itu sebaiknya gunakan wadah yang berbeda untuk setiap anak.

Pencegahan & Pengobatan
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah mencanangkan pemberian vaksinasi atau imunisasi Campak yang dikenal dengan vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella).

Imunisasi Campak diberikan dengan tujuan untuk melemahkan virus Campak terutama pada bayi. Meskipun bayi telah mendapat kekebalan Campak pada saat di kandungan, tetapi pada usia 6-9 bulan, kekebalan itu akan menurun dan saat itulah imunisasi Campak bisa diberikan. Imunisasi ini sangat penting supaya tubuh bayi dapat melawan virus Campak yang menyerangnya. Pemberian imunisasi Campak atau MMR ini harus diulang.

Tidak ada pengobatan yang khusus untuk melawan Campak. Balita hanya perlu beristirahat yang banyak. Untuk menurunkan demamnya biasanya dokter akan memberikan asetaminofen atau ibuprofen. Bila terjadi infeksi bakteri maka anak akan diberikan antibiotik.

Campak pada Ibu Hamil
Campak juga bisa menjangkit ibu hamil yang belum kebal terhadap virus Rubella. Bila Bunda terserang Campak pada trimester pertama kehamilan, janin beresiko mengalami berbagai cacat berat. Virus Rubella juga meningkatkan resiko keguguran. Biasanya begitu hamil, dokter akan memberikan anjuran untuk mendeteksi virus TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalo Virus dan Herpes). Tetapi akan lebih baik bila Bunda melakukannya sebelum hamil, sehingga dapat dilakukan tindakan lebih dini.

Notes:
- Bila seseorang pernah terkena Campak, maka seumur hidupnya ia akan kebal terhadap penyakit ini.
- Saat anak panas tinggi, jangan memberikannya pakaian yang terlalu tebal atau menyelimutinya rapat-rapat. Hal ini membuat panasnya sulit keluar sehingga beresiko terjadi kejang.
- Tidak ada korelasi antara imunisasi Campak dengan Autisme.


Kutipan dari berita yang berjudul " Pentingkah Tes TORCH? " :Tahukah Bunda kalau salah satu penyebab kematian dan cacat pada bayi yang baru lahir adalah karena terinfeksi TORCH selama masa kehamilan. Untuk itu penting bagi Bunda yang memiliki risiko tinggi terhadap infeksi ini untuk melakukan pemeriksaan TORCH.

Tahukah Bunda kalau salah satu penyebab kematian dan cacat pada bayi yang baru lahir adalah karena terinfeksi TORCH selama masa kehamilan. Untuk itu penting bagi Bunda yang memiliki risiko tinggi terhadap infeksi ini untuk melakukan pemeriksaan TORCH.

Apa itu TORCH?
TORCH adalah infeksi yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes simplex. Infeksi ini bisa menular dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
Adapun perempuan yang berisiko tinggi terpapar infeksi ini adalah:
-Perempuan yang memelihara binatang seperti kucing dan anjing, namun tidak memperhatikan kebersihan binatang peliharaannya tersebut.
-Perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran mentah seperti salad, lalapan atau karedok.
-Perempuan yang suka mengonsumsi daging setengah matang.
-Perempuan yang pernah kontak

Bagaimana pemeriksaan TORCH dilakukan?
Pemeriksaan TORCH bisa dengan skrining yang dilakukan dengan mengambil sampel darah di lengan lalu diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini bisa dilakukan sebelum kehamilan (prenatal), saat trimester pertama kehamilan atau bayi baru lahir (neonatal).

Bagaimana pencegahan TORCH?
Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan atau setelah kontak dengan kucing atau kotorannya, gunakan sarung tangan ketika membersihkan kandang, memasak makanan sampai matang benar (>66 derajat C), jangan memakan telur mentah atau lalapan mentah yang tidak dibersihkan dengan baik.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "anita_hie" dengan judul pertanyaan " Pengaruh virus rubella pada janin yang dikandung " pada Tanya Dokter:saya skrg hamil 11minggu dan terkena virus rubella dari campak. yang ingin saya tanyakan, pengaruh ke anak dlm kandungan apa ya? dan bagaimana solusinya? thanks

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda, Apabila ibu hamil menderita campak pada trimester pertama awal kehamilan, maka efek yang dapat terjadi adalah kecacatan pada janin yang disebut Congenital Rubella Syndrom (CRS), hal ini terjadi bila sang ibu tidak mempunya kekebalan tubuh terhadap virus rubella. Kekebalan tubuh di dapat dari vaksin ataupun infeksi virus rubella yang terjadi sebelum kehamilan. Apabila ibu hamil belum pernah terpapar virus rubella sebelumnya dan belum sama sekali vaksin sebelum kehamilan, maka harus menghindari kemungkinan tertular virus ini. Pantaulah terus kehamilan anda dengan pemeriksaan USG, diskusikan dengan dokter kandungan anda mengenai kemungkinan dan jalan terbaik yang akan dicapai. Demikian jawaban saya.

Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis :
Jenis : Berita
Jenis :
Jenis :


Wa : 0815 1708 4333