SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
3730 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - anak mengeluh sakit perut


anak mengeluh sakit perut
selamat pagi doknanak saya umur 25bulannanak saya mengeluh sakit perut setelah lepas ASI, awalnya saya kasih sufor SGM tapi anak saya ngga mau, saya ganti lagi dancow juga ngga mau, lalu saya ganti lagi k susu frisanflag cair yang kotak isi 900 ml, 1kotak bisa untuk 4harian, tapi setelah habis 5/6 kotak susu frisanflag anak saya mencret" seminggu,dan juga mengeluh sakit perut setelah minum susu,,n saya bawa ke dokter umum, di kasih obat, setelah itu mencretnya mendingan, terus saya ganti susu frisanflag yg bubuk coklat 123, tapi kok anak saya masih ngeluh sakit perut, apa lapar karena selama ini kalo malam saya ngga ngasih susu , atau ada gejala lain?nsebenarnya pengen di USG dok, bagaimana menangani anak seperti ini dok?nndulu waktu anak saya umur 2minggu, dya di vonis penyumbatan usus oleh dokter anak, tapi anak saya sehat" saja, ngga rewel, pipis dan mpup.nya juga lancar.napa keluhan sakit perut ini ada kaitannya dgn penyumbatan usus??nterimakasih dok
10 Jun 2018, 22:31
Dari : Fitri Yani3

Jawaban
Hi Bunda,

Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.



Kutipan dari artikel yang berjudul " Cegah dan Atasi Diare si Kecil " :Diare, adalah salah satu penyakit yang sering membuat Bunda panik. Berdasarkan sumber dari World Health Organization (WHO) Diare adalah penyebab kematian terbanyak kedua pada balita.

Diare sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Lho, kok bukan dihentikan? Yuk, simak artikel minggu ini.

Sebelum kita membahas bagaimana upaya pencegahan dan cara mengobatinya, kenali dulu apa itu diare. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus atau bakteri yang menjadi penyebab diare. Karena diare adalah proses pengeluaran virus atau bakteri maka dari itu menghentikan diare bukanlah tindakan yang tepat.

Seorang anak baru dikatakan diare bila:

Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer. Jadi, bila si kecil BAB sering namun feses padat, itu bukan diare. Juga bila feses lembek atau encer namun hanya sekali BAB dalam sehari, itu juga bukan diare.

Mitos Diare
Ada beberapa mitos yang membingungkan:

-Hentikan diare dengan memberi obat anti diare.

-Bila diare hentikan pemberian ASI dan makan.

-Memberi rebusan daun pepaya atau jambu biji untuk membuat diare ‘mampet’.

-Memberi Antibiotik.

-Memberi minuman isotonik sebagai pengganti Oralit.
Nah, kalau si kecil diare jangan lakukan hal-hal di atas ya, Bun!

Mencegah dan Mengobati
Diare merupakan gejala infeksi pada saluran cerna atau biasa disebut Gastroenteritis. Diare ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang tidak bersih dari ke orang. Tidak heran Bunda yang khususnya memiliki bayi seringkali diingatkan untuk mencuci tangan sebelum memberi makan si kecil. Ini adalah upaya terbesar untuk menghindari anak dari diare. Selalu bawa sabun cair kecil di tas atau minimal bawa cairan antiseptik yang bisa digunakan kapan saja.

Bila si kecil sudah terlanjur diare apa yang harus dilakukan untuk mengobatinya?
Di atas sudah dibahas, jangan hentikan diarenya dengan memberi obat anti diare. Yang perlu Bunda lakukan adalah mewaspadainya jangan sampai ia kekurangan cairan atau dehidrasi. Untuk anak di bawah 6 bulan yang masih ASI eksklusif, cukup susui bayi sesering mungkin supaya tidak kekurangan cairan. Untuk bayi di atas 6 bulan, segera larutkan Oralit dan berikan padanya. Berikan minum lebih sering supaya pasokan cairannya tercukupi. Bila ia menolak karena mual berikan selang beberapa menit.

Kapan ke dokter?
Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri keluar. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI dan masih diare lebih dari 14 hari segera bawa ke dokter. Konsultasikan untuk mencari penyebabnya.
Tips: Sediakan selalu Oralit di rumah. Jangan membuat Oralit sendiri dengan gula dan garam untuk menghindari takaran yang tidak sesuai.


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " shavea " dengan judul pertanyaan " BAB bayi susu formula " pada Tanya Bidan:Ass.wr.wb..
Bu bidan sy mw tanya,sy baru ngelahirin anak pertama dan skrg umur 2minggu,sy sanksi sm sufor ϓ∂ηб sy kasih soalx org2 blg g cocok stelah lihat tinjax berair tp ada ampasx jg.selain suffor sy jg kasih ASI bu..mohon penjelasanx klo memang suforx g cocok ciri2x apa ya bu.trims

Bidan menjawab
Wa'alaykumussalam Bunda Shavea,
Apakah produksi ASI bunda kurang, sehingga memerlukan susu tambahan. Faeces masih dianggap normal bila masih ada ampas ( seperti biji cabai ) bercampur air, warnanya kuning, bila konsumsi ASI bercampur susu formula, kadang warna faeces berwarna kuning tua, kecoklatan, kuning kecoklatan, coklat kehijauan.
Bila tidak cocok dengan susu formula biasanya bayi akan mengalami diare berkepanjangan.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Queeny Boutiqushop " dengan judul pertanyaan " Entrostop anak boleh diberikan? " pada Tanya Dokter: Dok saya mau tanya. Anak saya 2 tahun suka mencret (pdhl unt makanan masih saya yg memasak). Sudah dibawa ke dokter dan diberi obat tp masih mencret. Makan sudah dijaga. Apa boleh memberikan entrostop anak unt usia 2 tahun? Atau mungkinkah karena susu formulanya dok? Anak saya minum susu PH Pro (Nan HA). Apa boleh susunya diganti? (Pdhl susu nan ha sudah rendah laktosa) dan misal boleh diganti, merek apa ya dok? Terima kasih

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Seorang anak baru dikatakan diare bila:
Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer disertai berbusa ataupun berlendir. Jadi, bila si kecil BAB sering namun feses padat, itu bukan diare. Juga bila feses lembek atau encer namun hanya sekali BAB dalam sehari, itu juga bukan diare. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus atau bakteri yang menjadi penyebab diare.

Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri keluar. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Berikanlah cairan (minum ASI atau susu) yang cukup agar tidak terjadi dehydrasi. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI segera bawa ke dokter.

Selain disebabkan oleh infeksi, diare juga bisa disebabkan oleh intoleransi laktosa ataupun disebabkan oleh alergi makanan atau minuman lainnya. Intoleransi laktosa adalah keadaan digestive yaitu kelainan percernaan tidak dapat mencerna susu dengan baik. Biasanya terjadi pada usia 1-2 minggu setelah kelahiran bayi (bersifat sementara tetapi terkadang menetap) namun hal ini amat jarang dan biasanya terjadi pada bayi premature. Untuk menyingkirkan kecurigaan adanya alergi, maka catatlah makanan apa saja yang selama ini anak Bunda makan dan apakah ada perbedaan dari makanan sebelum mengalami diare? Hentikan dahulu pemberian bahan makanan atau minuman yang dicurigai sebagai penyebab diare.

Untuk mengganti jenis susu formula, maka Bunda bisa mencoba kembali setelah diare tersebut berhenti dengan merk dan jenis yang sama, jika tidak timbul diare setelah pemberian maka kemungkinan bukan disebabkan oleh susu tersebut. Jika timbul masalah kembali, maka lebih baik menurut pemeriksaan dokter kembali untuk saran susu yang tepat

Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter


Wa : 0815 1708 4333