|
|
bumil kena herpes
salam kenal dok, saya hamil 18 minggu terkena herpes di punggung, apakah berbahaya pd janin 16 Jun 2018, 3:39
Dari : Enung Nurjanah1
|
Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Virus Campak pada Bayi dan Ibu Hamil " :“Eh anakku sudah bisa berdiri sendiri.â€. Apakah Bunda masih ingat dengan kalimat itu? Ya, itu adalah iklan layanan masyarakat yang sangat populer sekitar dua puluh tahun yang lalu yang berisi himbauan dari pemerintah tentang pentingnya imunisasi Campak. Campak yang biasa dikenal dengan istilah tampek ini adalah penyakit infeksi yang menyerang balita yang disebabkan oleh virus Morbili. Gejala yang tampak sangat mirip dengan influenza, seperti panas tinggi (bisa mencapai 40° Celcius) batuk dan pilek. Tak heran gejala ini sering membuat para Bunda kebingungan. Perhatikan saja! Pada Campak gejala tersebut diikuti juga dengan keluarnya bintik-bintik merah, bintik putih kecil di mulut bagian dalam, mata merah dan berair, sariawan serta diare selama 3-5 hari. Bila suhu tubuh anak terlalu tinggi bisa terjadi kejang atau stuip. Campak juga membuat anak menjadi malas makan sehingga berat badannya bisa menurun. Penyakit ini menular melalui air ludah. Maka dari itu sebaiknya gunakan wadah yang berbeda untuk setiap anak.
Pencegahan & Pengobatan Sebagai upaya pencegahan, pemerintah mencanangkan pemberian vaksinasi atau imunisasi Campak yang dikenal dengan vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella).
Imunisasi Campak diberikan dengan tujuan untuk melemahkan virus Campak terutama pada bayi. Meskipun bayi telah mendapat kekebalan Campak pada saat di kandungan, tetapi pada usia 6-9 bulan, kekebalan itu akan menurun dan saat itulah imunisasi Campak bisa diberikan. Imunisasi ini sangat penting supaya tubuh bayi dapat melawan virus Campak yang menyerangnya. Pemberian imunisasi Campak atau MMR ini harus diulang.
Tidak ada pengobatan yang khusus untuk melawan Campak. Balita hanya perlu beristirahat yang banyak. Untuk menurunkan demamnya biasanya dokter akan memberikan asetaminofen atau ibuprofen. Bila terjadi infeksi bakteri maka anak akan diberikan antibiotik.
Campak pada Ibu Hamil Campak juga bisa menjangkit ibu hamil yang belum kebal terhadap virus Rubella. Bila Bunda terserang Campak pada trimester pertama kehamilan, janin beresiko mengalami berbagai cacat berat. Virus Rubella juga meningkatkan resiko keguguran. Biasanya begitu hamil, dokter akan memberikan anjuran untuk mendeteksi virus TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalo Virus dan Herpes). Tetapi akan lebih baik bila Bunda melakukannya sebelum hamil, sehingga dapat dilakukan tindakan lebih dini.
Notes: - Bila seseorang pernah terkena Campak, maka seumur hidupnya ia akan kebal terhadap penyakit ini.
- Saat anak panas tinggi, jangan memberikannya pakaian yang terlalu tebal atau menyelimutinya rapat-rapat. Hal ini membuat panasnya sulit keluar sehingga beresiko terjadi kejang.
- Tidak ada korelasi antara imunisasi Campak dengan Autisme.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " pratama cahya " dengan judul pertanyaan " Infeksi Virus Herpes saat hamil " pada Tanya Dokter:Dok saya ingin bertanya, 3 hari yang lalu dileher sebelah kanan saya muncul bintik2 kaya cacar air dan pas saya kedokter, dokter bilang itu virus herpes. Apakah virus herpes berbahaya bagi janin dok? Terimakasih sebelumnya dokt dan mohon dijawab:) dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Periksakan masalah kesehatan kulit Bunda pada dokter untuk pengobatan yang tepat. Herpes genital yang terjadi di daerah genital (pada umumnya di sebabkan oleh virus HSV-2) dapat memberikan resiko penularan pada bayi yang akan dilahirkan nantinya, juga adanya resiko kegugurann. Namun pada umumnya herpes facialis yang terjadi disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi pada daerah wajah dan resiko penularan pada janin tidak sebesar pada herpes genital. Dengan pengobatan yang tepat, herpes akan dapat sembuh dan kembali dalam keadaan tidak aktif (walaupun dapat kumat kembali karena virus bersembunyi di dalam syaraf).
Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Forum
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333
|