Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Kejang Demam
Pada beberapa anak, demam bisa disertai kejang yang biasa disebut kejang demam. Bayi yang suhu tubuhnya sangat tinggi belum tentu terjadi kejang, sebaliknya bayi dengan suhu tubuh tidak terlalu tinggi bisa timbul kejang. Terutama bila ada riwayat kejang pada Bunda atau Ayah pada masa kecil.
Bagaimana menangani kejang demam ?
Jangan panik adalah kunci utama menghadapi kejang demam. Perhatikan napas dan warna kulit si kecil. Segera baringkan ia di alas yang rata dan jauhi dari benda apapun yang bisa melukainya. Jangan masukkan benda seperti sendok ke dalam mulut anak untuk menghindari terjadinya trauma.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/artikel/471-Demam-dan-Kejang-Demam.html#ixzz2j5znNATiPada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Kejang yang umumnya terjadi adalah epilepsi dan kejang demam pada anak. Apakah pada waktu bayi Anda kejang sedang mengalami demam? Apabila bayi mederita demam tinggi , maka dapat terjadi resiko kejang demam. Kejang demam ini dapat berulang apa bila:
- Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
- Riwayat kejang demam dalam keluarga
- Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
- Riwayat demam yang sering
- Kejang pertama adalah complex febrile seizure (kejang fokal yang hanya melibatkan salah satu bagian tubuh), berlangsung > 15 menit, dan atau berulang dalam waktu singkat (selama demam berlangsung)).
Untuk mencegah terjadinya kejang demam, maka sebaiknya anak segera diberikan obat pereda demam agar tidak mengalami demam yang tinggi, atau segera periksakan anak Anda ke dokter bila terlihat gejala kenaikan suhu tubuhnya. Karena kejang akan terjadi bila suhu tubuh meningkat di atas 38 derajat celcius dengan pemeriksaan rectal (dubur).
Apabila anak ibu tidak mengalami demam ketika kejang terjadi, perlu dicurigai adanya keadaan epilepsy. Epilepsy dapat terdeteksi dengan pemeriksaan rekam gelombang otak (EEG) dan dapat diobati dengan pengobatan rutin sampai pada anak tidak mengalami kejang kembali.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/dokter/1232-Apakah-Kejang-pada-Bayi-Dapat-Terulang.html#ixzz2j5ziKqwJStep atau kejang pada kejang demam hanya terjadi akibat panas tinggi pada bayi 6 bulan sampai anak usia 5 tahun. Bila anak menjadi kejang bukan disebabkan oleh demam tinggi maka harus dipikirkan kemungkinan lainnya seperti epilepsi. Penyebab kejang itu sendiri harus segera ditangani. Bila anak Anda mengalami kejang, hal yang perlu diperhatikan adalah, jauhkan dari benda-benda yang bisa melukai anak, letakkan pada kasur atau bidang datar dan hindari dari benturan, tidak perlu menyisipkan sendok pada mulut karena dapat mengakibatkan penyumbatan aliran udara atau patahnya gigi karena menggigit benda keras. tidak perlu memegang atau mengikat anak, karena dapat melukai sendi-sendi pada anak tersebut. Setelah kejang terhenti segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Bila anak cenderung mengalami kejang ketika demam, maka perhatikan suhu badan agar tidak menjadi tinggi (di atas 38 derajat celsius pada pemeriksaan rektal). Dapat menggunakan obat penurun panas sesuai dosis yang telah dianjurkan ketika anak mulai mengalami demam, berikan cairan atau minum agar membantu menurunkan panas dan tidak dehydrasi. Bila ingin memberikan kompres, maka berikan kompres air dengan suhu normal (tidak panas maupun es) pada daerah ketiak ataupun di balik lutut.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/dokter/5500-Cara-Mengatasi-Gejala-Step-atau-Panas-Tinggi-pada-Anak.html#ixzz2j60EjwtS