Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Zat yang dimasukkan ke dalam tubuh disebut vaksin. Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus. Terbuat dari virus yag telah dimatikan atau "dilemahkan" dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal, dan lainnya.
Jenis-jenis imunisasi atau vaksinasi antara lain adalah vaksin terhadap penyakit hepatitis, polio, Rubella, BCG, DPT, Measles –Mumps-Rubella (MMR), cacar air, dan jenis penyakit lainnya seperti influenza. Bunda yang memiliki anak balita pasti sudah sering membawa balitanya pergi ke tenaga medis terdekat untuk memperoleh imunisasi.
Pemberian vaksin dilakukan dalam rangka untuk memproduksi sistem immune (kekebalan tubuh) seseorang terhadap suatu penyakit. Berdasarkan teori antibodi, ketika benda asing masuk seperti virus dan bakteri ke dalam tubuh manusia, maka tubuh akan menandai dan merekamnya sebagai suatu benda asing. Kemudian tubuh akan membuat perlawanan terhadap benda asing tersebut dengan membentuk yang namanya antibodi terhadap benda asing tersebut. Antibodi yang dibentuk bersifat spesifik yang akan berfungsi pada saat tubuh kembali terekspos dengan benda asing tersebut.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/artikel/33-Imunisasi-Upaya-untuk-Meningkatkan-Kekebalan-Tubuh.html#ixzz2kIy0HApPugas utama “satpam†tubuh yaitu menghalau segala potensi gangguan penyakit, dari dalam dan luar tubuh. Sebab setiap saat, ancaman bahaya bagi tubuh --seperti cuaca, wabah penyakit, pola hidup, pola makan, polusi, dan stres-- senantiasa mengintai. Thanks to sistem imun yang membentengi tubuh, sehingga kelangsungan hidup kita senantiasa aman terjaga.
Selain itu, sistem imun juga berfungsi menjaga keseimbangan pergantian sel. Seperti diketahui, sel-sel tubuh kita memiliki daur hidup dan secara periodik miliaran sel akan berganti dengan yang baru. Sel darah merah, misalnya, berganti setiap 40 hari. Atau, sel kulit berguguran setiap 21-28 hari. Nah, berkat sistem imun, proses pergantian sel dapat berjalan dengan baik.
Fungsi lain sistem imun adalah surveillance (perondaan). Ya, persis seperti satpam yang ronda berkeliling lokasi, sistem imun juga ronda berkeliling seluruh tubuh untuk mengecek dan mengontrol sel-sel yang bermutasi. Jika mutasi tidak terkontrol, dikhawatirkan sel akan berubah sifat dari yang tadinya baik-baik saja berubah menjadi sel ganas pemicu kanker. Gawat, kan?
Sistem imun berkembang secara bertahap, dari janin, bayi baru lahir, kemudian usia kanak-kanak. Kematangannya terbentuk setahap demi setahap sesuai perkembangan usia. Sistem imun bayi dan balita masih lemah, karena secara kualitatif dan fungsional belum terbentuk sempurna (immature). Karena itu, bayi dan balita butuh pertahanan imun ekstra.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/artikel/32-Mengenal-Satpam-Tubuh.html#ixzz2kIyMQalb