Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan banyak informasi pada artikel yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Pemberian vaksin dilakukan dalam rangka untuk memproduksi sistem immune (kekebalan tubuh) seseorang terhadap suatu penyakit. Berdasarkan teori antibodi, ketika benda asing masuk seperti virus dan bakteri ke dalam tubuh manusia, maka tubuh akan menandai dan merekamnya sebagai suatu benda asing. Kemudian tubuh akan membuat perlawanan terhadap benda asing tersebut dengan membentuk yang namanya antibodi terhadap benda asing tersebut. Antibodi yang dibentuk bersifat spesifik yang akan berfungsi pada saat tubuh kembali terekspos dengan benda asing tersebut.
Berdasarkan peraturan WHO yang ada di UCI (Universal Child Imunitation), imunisasi untuk bayi dan anak usia 0 - 10 tahun terdiri dari BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, MMR, dan Tetanus Toxoid (TT). Efektivitas imunisasi hanya bertahan sekitar 5 - 10 tahun. Jadi di antara usia tersebut, anak perlu diimunisasi lagi atau istilahnya booster (penguat).
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=33&catid=1&catname=Imunitas&title=Imunisasi,-Upaya-untuk-Meningkatkan-Kekebalan-Tubuh#ixzz2f2l0DjP3
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah mencanangkan pemberian vaksinasi atau imunisasi Campak yang dikenal dengan vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella).
Imunisasi Campak diberikan dengan tujuan untuk melemahkan virus Campak terutama pada bayi. Meskipun bayi telah mendapat kekebalan Campak pada saat di kandungan, tetapi pada usia 6-9 bulan, kekebalan itu akan menurun dan saat itulah imunisasi Campak bisa diberikan. Imunisasi ini sangat penting supaya tubuh bayi dapat melawan virus Campak yang menyerangnya. Pemberian imunisasi Campak atau MMR ini harus diulang.
Tidak ada pengobatan yang khusus untuk melawan Campak. Balita hanya perlu beristirahat yang banyak. Untuk menurunkan demamnya biasanya dokter akan memberikan asetaminofen atau ibuprofen. Bila terjadi infeksi bakteri maka anak akan diberikan antibiotik.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=439&catid=1&catname=Imunitas&title=Virus-Campak-pada-Bayi-dan-Ibu-Hamil#ixzz2f2lZPsQQPada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Pada penyakit campak (measles, rubeola) ditularkan oleh virus (biasanya jenis Paramyxovirus). Tanda awal terjadi setelah masa inkubasi (masa setelah terpaparnya virus, masa inkubasi pada penyakit ini adalah sekitar 8-12 hari setelah terpapar/tertular). Tanda awal berupa demam, nyeri otot, mata merah, batuk, pilek, lemah lesu. Warna dan bercak kemerahan pada kulit akan muncul sekitar 3-5 hari setelah tanda-tanda awal tersebut. Bercak merah tersebut dapat bertahan 4 sampai 7 hari, di mulai pada daerah kepala sampai ke badan bagian bawah dan menghilang mulai dari kepala lalu badan bagian bawah. Pengobatan pada penyakit ini adalah dengan meringankan gejala yang timbul seperti demam, gatal pada bercak kemerahan dan istirahat untuk mengatasi kelelahan dan pemulihan kesehatannya. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka akan sembuh sendiri dan tidak memerlukan antibiotik bila tidak ditemui adanya infeksi sekunder yang di sebabkan oleh bakteri. Demikian jawaban saya semoga dapat membantu anda.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/tanyadokter/question.php?qid=2150&subjek=Campak-pada-anak#ixzz2f2lMPnkbAtau bunda dapat melihat link saran lainnya yang berkaitan dengan pertanyaan bunda, pada pertanyaan yang sama di fitur helpdesk, yaitu :
http://www.infobunda.com/info/1651-imunisasi.html#ixzz2liXjYw00