Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, fasilitas live chat ini sudah dapat digunakan dengan menggunakan android. Tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Setelah 6 bulan, baru si kecil bisa diberikan makanan pendamping ASI. Di atas usia 6 bulan tentunya kebutuhan gizinya meningkat. Susu formula bisa menjadi pendamping alternatif sebagai asupan nutrisi penggantinya. Ingat, susu formula hanya sebagai pendamping, bukan yang utama. Jadi, pemberian ASI tetap berjalan namun ditambah dengan susu formula. Pemberian ASI ini dapat diteruskan sampai usianya 2 tahun.
Mungkin Bunda ragu, bagaimana mengetahui si kecil memang membutuhkan susu formula atau tidak? Mudah saja, sebagai salah satu contoh ; bila Bunda sudah menyusui selama 2 jam dan ternyata si kecil masih haus, maka Bunda dapat menambahkannya dengan susu formula.
Nah, sekarang menjadi tugas Bunda dan suami untuk memilih susu formula yang tepat untuk si kecil. Hal-hal berikut bisa menjadi perhatian :
- Cari informasi sebanyak mungkin mengenai susu formula ; kandungan gizinya. Kandungan gizi yang standar adalah protein, laktosa, kalsium, energi, lemak, dan zat besi.
- Kenali bayi Bunda supaya Bunda bisa memilih susu formula yang cocok. Misalnya bayi hiperaktif, malas, dll. Konsultasikan pada dokternya sebelum memilih susu formula.
- Jangan tergoda dengan embel-embel susu formula yang mengklaim memiliki gizi terlengkap. Susu yang memiliki gizi terlengkap hanyalah ASI.
- Pahami, bahwa reaksi bayi terhadap susu berbeda-beda. Jangan lantas mengganti merk susu formula si kecil hanya karena melihat bayi teman Bunda lebih baik pertumbuhannya.
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=340Pada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Faktor yang mempengaruhi produksi ASI adalah adanya rangsangan menyusui pada puting payudara dan juga banyaknya asupan Nutrisi sang Ibu itu sendiri. Makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus), makin banyak produksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Sebaliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI. Jika bayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI. Apabila Bunda bekerja, selama di kantor, perah ASI setiap 3-4 jam dan disimpan di lemari es, diberi label tanggal dan jam ASI diperah. ASI yang disimpan dalam lemari es pendingin dapat bertahan selama 2x24 jam. ASI perah ini akan diberikan esok harinya selama ibu tidak di rumah. ASI yang diperah terdahulu diberikan lebih dahulu. Cobalah terlebih dahulu memberikan ASI sebelum memberikan susu formula. Ketika memberikan susu formula atau susu perasan ASI sebaiknya tidakmenggunakan dot agar bayi tidak bingung puting, berikanlah susu dengan menggunakan sendok pada sang bayi. Demikian jawaban saya, semoga dapat membantu.
http://www.infobunda.com/pages/tanyadokter/question.php?qid=5404