|
|
dr.saya seorang ibu berusia 39 th punya seorang baby berumur 9bl diagnosa dokter Diare coli krn penyakitnya ini anak saya tdk tertolong,ytk itu saya mau nanya apakah penyakit diare coli bisa disembuhkan.....? mks
dr.saya seorang ibu berusia 39 th punya seorang baby berumur 9bl diagnosa dokter Diare coli krn penyakitnya ini anak saya tdk tertolong,ytk itu saya mau nanya apakah penyakit diare coli bisa disembuhkan.....? mks
27 Jul 2015, 3:23
Dari : yuli.atin2
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel dengan judul Waspadai Wabah E.Coli yang Mematikan: Bila Bunda mengikuti perkembangan kesehatan beberapa pekan terakhir ini Bunda pasti tak asing lagi mendengar kata E.Coli. E.Coli atau Escherichia Coli telah menggemparkan warga Eropa dan Amerika Serikat beberapa waktu terakhir. Bakteri yang telah memakan korban lebih dari 29 jiwa ini mengharuskan para menteri pertanian Uni Eropa menggelar sidang darurat. Sidang ini sebagai bentuk upaya menemukan sumber wabah E.Coli. E. Coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri ini ditemukan dalam usus besar manusia dan binatang yang berdarah panas. Umumnya bakteri ini tidak berbahaya, tetapi ada beberapa tipe E.Coli yang dapat mengakibatkan keracunan makanan serius hingga menimbulkan kematian. Gejala Tanda-tanda atau gejala penyakit yang disebabkan E.Coli yakni perut terasa kram, diare bahkan sampai berdarah (haemorrhagic colitis). Pada beberapa kasus juga timbul rasa demam dan muntah-muntah. Gejala ini dapat timbul dalam 3-8 hari dan sembuh dalam kurun waktu 10 hari, namun bisa juga menjadi sangat berbahaya yang disebut haemolytic uraemic syndrome (HUS). HUS ini dapat dilihat pada gagal ginjal akut, anemia dan menurunnya trombosit secara drastis. Selain itu gangguan neurologis (stroke dan koma) bisa juga terjadi. Para pejabat kesehatan Jerman sempat memberikan peringatan untuk tidak makan ketimun, tomat dan daun selada karena diduga bakteri ini dibawa oleh sayuran tersebut. Tetapi setelah itu peringatan dicabut dan digantikan dengan larangan memakan tauge Jerman. E.Coli di Indonesia Beberapa pekan lalu Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Prof. DR. Tjandra Yoga Aditama menghimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap wabah ini. penanganan untuk menghadapi E.Coli dilakukan dengan memberikan obat antibiotik pada pasien, tentu saja antibiotik diberikan sesuai takaran dan juga karakteristik penyakit. Kasus E.Coli di Indonesia efeknya tidak sampai mengakibatkan kematian. Efek yang ada hanyalah diare yang berdampak pada kurangnya cairan tubuh. Tetapi bila Bunda atau salah satu keluarga baru saja pulang dari Jerman dan melakukan kontak langsung dengan penderita, periksa dan konsultasi segera ke dokter. Terlebih bila terkena diare yang disertai pendarahan. Cara hidup sehat dianjurkan supaya terhindar dari bakteri E.Coli. salah satunya dengan mencuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB), mencuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi, dan masak makanan sampai matang.
Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "Carens" dengan judul pertanyaan "Diare 1 minggu" pada Tanya Dokter:maaf dok, anak saya umur 7 bulan sudah 1 mingguan diare tidak kunjung sembuh, tapi tidak muntah, anak biasa saja kaya tidak sakit, tapi berat badan turun, yang jadi pertanyaan cara penyembuhannya bagaimana, tips dari bidan lokal sudah saya lakukan, kami selaku orang tua jadi was2 dok, mohon dengan hormat minta saran dari dokter. terimakasih dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Seorang anak baru dikatakan diare bila: Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer. Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri yang menjadi penyebab keluar dari saluran pencernaan. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Selain bakteri dan virus, jamur juga dapat menyebabkan diare. Begitu juga dengan intoleransi laktosa, atau penyebab lain yang membuat diare secara terus menerus (misalnya alergi makanan). Berikanlah cairan (minum ASI) yang cukup agar tidak terjadi dehydrasi. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI dan masih diare lebih dari 14 hari segera bawa ke dokter untuk dicari penyebabnya.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Apoteker
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333
|