|
|
hamil pasca SC
dok, bahayakah pasca sesar 3 bulan langsung hamil lagi? krn bayiku mninggal yg pertma kmaren ini, selain itu saya ada miom juga deket peredaran darah.
05 Jan 2016, 6:11
Dari : desytulusmuria
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel dengan judul Atur Jarak Usia Anak-anak!: Dekat atau Jauh
Jarak usia yang dekat atau jauh memiliki resiko yang berbeda-beda. Tergantung bagaimana kesiapan Bunda menghadapinya. Tetapi kebanyakan Bunda mengaku lebih senang memiliki anak-anak dengan jarak usia yang dekat. Biasanya karena alasan kepraktisan.
Memiliki anak dengan jarak usia dekat membuat Bunda tidak perlu mengulang kembali repotnya mengurus bayi. Bunda tak perlu kembali mengingat-ingat bagaimana cara memandikan bayi, mengganti popok dan lain sebagainya. Kerepotan mengurus bayi bisa dilakukan sekaligus; mengurus kakak dan juga adiknya. Bukan hanya itu, jarak usia yang tidak terlampau jauh membuat satu sama lainnya lebih dekat karena memiliki pola perkembangan yang hampir sama. Tetapi sebaliknya bisa juga bertengkar karena rasa ketertarikan pada objek yang sama.
Kekurangannya Bunda akan merasa sangat lelah mengurus dua bayi dalam waktu bersamaan. Bunda lebih rentan terkena stress karena rengekan yang terasa tiada hentinya, apalagi saat mereka minta perhatian Bunda. Kerepotan akan semakin bertambah bila si kakak masih mengonsumsi ASI.
Berbeda bila Bunda memutuskan memiliki anak-anak dengan jarak usia yang jauh. Bunda akan mengulang kembali kerepotan mengurus bayi. Tetapi, untuk Bunda yang tidak suka dengan kerepotan yang berlebihan tentunya jarak usia jauh ini adalah pilihan terbaik. Jarak usia yang jauh membuat Bunda dan suami memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan anak pertama. Di samping itu, biaya pendidikannya tidak terlalu memberatkan dibanding bila harus mengeluarkan biaya besar dalam waktu yang sama..
Bunda dan suami juga harus mersiapkan mental si kakak. Apakah ia sudah siap memiliki adik. Mulailah dengan mencoba menggendong keponakan atau anak teman. Bila ia cemburu, berilah pengertian. Ceritakan bagaimana serunya bila ia menjadi seorang kakak yang dapat melindungi adiknya.
Jarak yang Tepat
Pada dasarnya tidak ada patokan jarak yang tepat antara anak pertama dan kedua. Semua itu tergantung dari kesiapan orangtua terutama Bunda. Beberapa sumber menyebutkan jarak emas anak pertama dan kedua antara 2-4 tahun. Namun, bila Bunda siap hamil lagi dalam jangka waktu kurang dari setahun, itu pun tidak masalah.
Tips:
- Konsultasikan pada dokter kandungan Bunda bila ingin hamil dalam jarak yang dekat. Pastikan kondisi rahim telah siap untuk hamil lagi.
Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "lafe" dengan judul pertanyaan " Hamil kembali setelah operasi Caesar" pada Tanya Dokter: saya fenny, tinggal di kota kecil, situbondo- jatim. saya menikah 2 mei 2010. pernah keguguran tgl 12 juli 2010 saat kehamilan masih 2bulan. pernah pendarahan tgl 24 april 2011 saat kandungan masih 34 minggu sehingga saya harus diopersi karna menurut diagnosa placenta previa. tapi saya belum beruntung bayi saya yg prematur hanya bertahan 1 hari saja karna perlengkapan oven rumah sakit yang kurang lengkap. saat ini saya menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan. yang mau saya tanyakan dok... mengingat usia dan juga keinginan memiliki momongan, kapan saya bisa program kehamilan lagi, sekiranya yang aman untuk jahitan perut saya? terima kasih (saya tunggu balasannya) dr. Tanti menjawab: Dear Bunda, Saya turut prihatin dengan apa yang bunda alami. Setelah operasi Caesar, pada dasarnya dapat hamil kembali segera setelah luka operasi itu sembuh. Ada dokter yang berpendapat minimal 6 bulan setelah operasi sampai 2 tahun setelah operasi merupakan rentang waktu yang baik untuk hamil kembali. Namun hal ini kembali lagi bergantung pada jenis sayatan dan luka operasi itu sendiri. Bunda dapat berkonsultasi pada dokter yang melakukan operasi mengenai hal ini. Demikian jawaban saya.
Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Forum
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Wa : 0815 1708 4333
|