SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
3715 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - Diare pada anak


Diare pada anak
sore dokter

sy ibu dari 1 putri berusia 8 bln
sy mw tny putri sy sudah 3 kl bab sejak berusia 6 bulan

1. bab pertama saat berusia 6 bulan dan sy bawa ke dokter di berikan obat laktob b dan zinc

2. bab ke2 berusia 7 bln dan sy bw ke dokter di beri sirup dan antibiotik

3. bab ke3 saat ini usia 8 bln terjadi dr hr sabtu
dengan frekwensi bs lebih dr 10 x / hari dan sdh sy ksh lakto b


anak sy msih mw makan dan minum susu
apa ada obat lain yg bisa sy berika

mohon bantuannya
terima kasih

21 Nov 2016, 9:55
Dari : dianne0372001

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.

Kutipan dari artikel dengan judul Kapan Bayi Diare Perlu ke Dokter dan Cara Perawatannya: Seperti telah dibahas pada artikel sebelumnya, tidak semua bayi diare perlu dibawa ke bantuan medis, kecuali Anda memerlukan konsultasi medis untuk merawatnya.

Namun, secara umum, Anda perlu menghubungi bantuan medis apabila:
- Dehidrasi bertambah buruk,
- Bayi Anda telah kehilangan lebih dari 5 persen berat badannya
- Bayi Anda semakin lesu
- Deman masih tinggi
- Muntah-muntah terus berlanjut
- Bayi semakin mengalami rasa sakit perut yang gawat.

Merawat bayi diare
1. Tentukan penyebabnya
Mungkinkah Anda telah mengubah menu makanan, misalnya dari ASI ke susu formula, atau dari susu formula ke susu sapi, atau menambah makanan baru (bisa jadi anak Anda alergi terhadap makanan tersebut), atau terlalu banyak makan satu jenis makanan tertentu (contohnya adalah sari buah dalam kemasan, yang umumnya berisi sorbitol, gula yang tidak terserap usus dan memperparah diare), atau mungkin anak sedang demam atau flu (artinya ia memang sedang tidak sehat, dan diare berkaitan dengan infeksi).
2. Tentukan kegawatannya
Tanda - tanda diare dan dehidrasi ringan dan berat telah Anda ketahui. Supaya lebih pasti, timbang bayi setiap hari dengan timbangan yang paling akurat. Bila tidak ada berat yang hilang, keadaan belum buruk. Jumlah dan kecepatan hilangnya berat badan menentukan parah tidaknya dehidrasi yang dialami
3. Hilangkan makanan yang menimbulkan iritasi
a. Jika bayi muntah-muntah, hentikan semua makanan padat, susu (kecuali ASI), dan makanan instan.
b. Jika bayi tidak muntah-muntah, hentikan semua produk olahan berbahan susu, sari buah dalam kemasan, dan makanan dengan kadar lemak tinggi.
c. Jika diare tergolong gawat (encer, terjadi dua jam sekali), hentikan semua makanan, susu, makanan instan, dan sari buah.
4. Cegah dehidrasi

Jika bayi tidak memperoleh ASI, gantikan dengan larutan elektrolit oral yang dijual bebas di apotek Pada tahap-tahap perawatan ini, Anda disarankan untuk sedini mungkin berkonsultasi dengan dokter untuk akurasi diagnosis dan perawatan.

Pada masa pemulihan di mana diare telah menurun, sejalan dengan saran dokter, umumnya Anda dapat melakukan tindakan berikut:
� Memberikan susu formula dengan porsi setengah susu formula dan setengah larutan elektrolit oral atau kembali ke ASI
� Setelah 24 jam, susu formula dapat diberikan normal sesuai takaran normal
� Setelah 24-48 jam, kembali ke menu biasa, namun makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering. Hindari susu sapi, tapi boleh memberikan yoghurt. Ingatlah bahwa usus sembuh secara perlahan, bisa makan waktu beberapa minggu untuk pemulihan. Berkonsultasi dengan dokter yang merawat bayi, karena petunjuk di atas adalah petunjuk umum, sementara dokter Anda akan lebih tahu bagaimana kondisi bayi yang diperiksanya.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika merawat bayi diare:
� Berhenti memberi ASI, kecuali jika diare tergolong sudah gawat dan disarankan dokter untuk berhenti memberinya ASI. Dalam keadaan umum, ASI perlu diberikan karena tidak menimbulkan iritasi, bahkan mungkin bisa berfungsi sebagai penyembuh, dan mungkin satu-satunya makanan yang dapat diterima seorang anak yang sedang sakit.
� Larutan yang mendidih, terutama susu dan gula karena proses mendidih mungkin menyebabkan air menguap, membuat larutan begitu kuat dan memperparah dehidrasi.
� Menahan makanan lebih dari 48 jam. Hal ini bisa jadi memperparah diare.
� Memberi sari buah dalam kemasan, seperti yang telah dijelaskan di atas.

Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "anggiah" dengan judul pertanyaan "
Diare pada anak" pada Tanya Dokter: Mlm dok, debay saya umur 2 bln tadi siang dia pup jam 12, jam 2 pup lagi ,jam 4 pup lagi , apa hal itu bisa dinyatakan debay saya terkena diare tp pup lembek ,bkan encer banget itu .. terus apa benar kalo ibu ny sakit debay ny juga ikut sakit kalo dia Asi ? Mksh dok, mohon penjelasannya :)
Dokter menjawab :
Dear Bunda,
Seorang anak baru dikatakan diare bila:
Buang Air Besar (BAB) sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lembek atau encer disertai berbusa ataupun berlendir. Jadi, bila si kecil BAB sering namun feses padat, itu bukan diare. Juga bila feses lembek atau encer namun hanya sekali BAB dalam sehari, itu juga bukan diare. Diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus atau bakteri yang menjadi penyebab diare.

Diare akan sembuh dengan sendirinya setelah virus atau bakteri keluar. Bila tidak ada tanda-tanda seperti diare berdarah, atau muntah terus menerus, dan hilang kesadaran, diare akan sembuh dengan sendirinya. Berikanlah cairan (minum ASI atau susu) yang cukup agar tidak terjadi dehydrasi. Tetapi, bila anak menolak makan dan minum susu atau ASI segera bawa ke dokter. Konsultasikan untuk mencari penyebabnya.

Bila Ibu sakit, misalnya sedang sakit flu yang dapat menularkan kepada bayinya ketika batuk atau pilek, maka jaga kebersihan Bunda dengan baik yaitu mencuci tangan sebelum menggendong dan menyusui bayi, menggunakan masker agar tidak menularkan pada bayi saat menggendong atau menyusui.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis : Forum
Jenis : Forum
Jenis : Forum
Jenis : Forum


Wa : 0815 1708 4333