Atau login dengan Account Facebook
Kenali Bakat dan Arahkan Minatnya!Kenali Bakat dan Arahkan Minatnya!Menjadi Dokter, Presiden dan Polisi mungkin adalah jawaban anak yang paling sering kita dengar saat ditanya mengenai cita-citanya. Biasanya anak yang sudah masuk sekolah dan mengenal lingkungannya, dapat menjawabnya. Cita-cita ini dapat berubah seiring dengan waktu dan lingkungan sosialnya. Misalnya bila saat Taman Kanak-Kanak (TK) ia ingin menjadi polisi karena sang Ayah adalah polisi, saat Sekolah Dasar (SD) dan beranjak dewasa, cita-citanya bisa berubah.
Ya, jawaban anak tentu saja masih dapat berubah-ubah. Sayangnya, beberapa orang yang sudah dewasa dan terlanjur memilih profesinya merasa ‘salah pilihan’. Ternyata minatnya tidak sesuai dengan profesinya kini. Untuk itu, tugas orangtua untuk mengenali bakat anak dan mengarahkan minatnya. Bakat adalah sesuatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Hal ini terlihat dari cepatnya ia menangkap suatu materi yang diberikan. Biasanya bila berbakat ia akan lebih berprestasi di bidang tersebut. Sedangkan minat adalah kegiatan apa yang ia sukai. Walau pun beberapa pakar mengatakan bakat hanya berpengaruh sekian persen dari kesuksesan, tetapi hasilnya akan lebih maksimal bila bakat sejalan dengan minatnya. Jangan Terburu-buru Mengenali bakat dan minat anak bukan berarti harus mendaftarkannya di beberapa tempat kursus yang berbeda. Apalagi bila ternyata Bunda memilih suatu tempat kursus karena melihat teman atau saudara Bunda. Sebenarnya mudah saja untuk mengetahui bakat anak. Perhatikan saja apa yang sering ia lakukan, misalnya bernyanyi. Apakah Bunda sering mendapatinya sedang bersenandung, bisa jadi memang itulah bakatnya. Namun, jangan terburu-buru mendaftarkannya di sekolah vokal. Dekati si kecil dan tanyakan apakah senang kala bernyanyi. Bila ya, barulah tawarkan padanya apakah ia ingin berlatih di suatu tempat kursus bernyanyi. Kalau ia setuju, ajaklah ia untuk survei ke tempat kursus tersebut. Buatlah komitmen dengan anak sampai berapa lama ia harus mengikutinya. Misalnya sebulan, bila ternyata anak tidak suka setelah sebulan ia boleh memutuskan untuk berhenti les. Hindari Tekanan Layaknya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kejenuhan. Bila suatu hari ia tampak kurang bersemangat, jangan lantas menyimpulkan ternyata itu bukanlah bakat dan minatnya. Yang terpenting adalah anak tidak tertekan dengan beberapa les yang ia ikuti. Komunikasi adalah kuncinya, dekati dan tanyakan mengapa. Jangan sekali-sekali membandingkannya dengan anak lain yang lebih berprestasi. Hal ini malah membuatnya lebih tertekan. Justru mungkin inilah pertanda ternyata bukan di sini bakatnya. Tips : Jangan melarang apa pun yang menjadi bakat dan minatnya. Sebaliknya, sebagai orangtua Bunda harus mengenali dan mengarahkannya. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|