Memberi makanan dan minuman tertentu pada balita dianggap dapat menunjang  kesehatan anak. Seperti kopi dan teh misalnya. Beberapa orangtua percaya memberikan air kopi dapat mencegah kejang-kejang pada balita. Sedangkan teh dipercaya dapat menghentikan diare pada balita. Benarkah demikian? Berikut ulasannya:

1.  Sampai sekarang belum ada penelitian yang dapat menjelaskan tentang manfaat kopi bisa mengobati kejang. Jadi informasi ini adalah mitos.

2. Sebagian masyarakat bahkan ada yang memberikan kopi saat anak sedang kejang. Hal ini jelas berbahaya, karena saat kejang proses menelan anak akan terganggu.

3. Kopi yg di berikan saat kejang bisa masuk ke paru sehingga anak tersedak dan tidak bisa bernafas. Paru-paru yang terkontaminasi akan menimbulkan peradangan atau infeksi.

4. Sama halnya seperti orang dewasa, balita yang diberikan kopi walaupun sedikit, dapat merasakan detak jantung berdebar dan diare. 

5. Teh dapat diminumkan pada bayi enam bulan atau balita diare. Teh dapat mengurangi diare.

6. Jangan berikan air teh yang terlalu pekat pada balita. Cukup seduh teh hingga airnya kekuningan, sekitar 1-2 menit.

7. Takaran perhari air teh untuk anak hanya 1-2 cangkir teh sehari.

8. Bila Bunda baru memberikan teh pada si kecil, jangan langsung memberikan susu padanya. Karena air teh dapat mengikis kalsium dalam susu.

9. Minuman teh bukan hanya dari daun teh saja, tetapi bisa juga dari akar-akaran  ataupun buah-buahan. Para terapis di luar negeri menggunakan teh untuk terapi anak yang hiperaktif. Bila diberikan sesuai takaran, pasien yang minum teh dapat tidur lebih dalam dan anak hiperaktif menjadi lebih tenang.

10. Jangan gunakan gula terlalu banyak dalam air teh. Dan minumlah air teh secukupnya, karena teh dapat menimbulkan noda pada enamel yang membuat gigi terlihat lebih kuning.

Nah Bunda, sekarang pasti sudah lebih mengerti tentang mitos mengenai kopi dan fakta mengenai teh dan hubungannya dengan balita.

Tips:

- Jangan berikan teh berlebihan, karena tanin dapat berefek seperti kafein sehingga anak hiperaktif.