Atau login dengan Account Facebook
Mudik T'lah Tiba, Mudik T'lah Tiba, Hore Hore !!*Mudik T'lah Tiba, Mudik T'lah Tiba, Hore Hore !!*(*diambil dari Libur Tlah Tiba, Tasya)
Setelah setahun penuh Bunda disibukkan dengan aktivitas pekerjaan kantor maupun rumah tangga, maka saatnya kini libur Lebaran dapat bunda dan keluarga manfaatkan untuk mudik ke kampung halaman tercinta. Merayakan Hari Raya bersama sanak saudara yang mungkin belum tentu dapat bertemu setahun sekali, merupakan hadiah istimewa di bulan Ramadhan ini. Tetapi kadang kala, mudik yang identik dengan Lebaran itu dapat berubah menjadi nightmare karena Bunda kurang mempersiapkannya dengan baik. Oleh karena itu, mungkin tips-tips berikut ini dapat membuat mudik Bunda dan keluarga menjadi pengalaman paling indah di sepanjang hidup Bunda. 1. Kampung halaman siapa kali ini? Jika Bunda dan Ayah tidak berasal dari kampung halaman yang sama, maka bicarakan dengan suami, tahun ini giliran kampung halaman siapa yang akan dikunjungi. Sebaiknya, agar Bunda dan Ayah tidak cekcok karena ini, usahakan untuk bergantian setiap tahunnya. Jadi misalnya, jika tahun lalu Bunda sekeluarga sudah mudik ke kampung halaman Ayah, maka tahun ini giliran kampung halaman Bunda untuk dikunjungi. 2. Tetapkan jadwal mudik dengan keluarga. Pastikan jadwal mudik tidak bentrok dengan jadwal libur sekolah anak-anak juga kantor Ayah ataupun Bunda sendiri. Diskusikan dengan suami berapa lama akan melakukan mudik, pertimbangkan juga waktu perjalanan yang akan ditempuh. Dalam hal ini, Bunda dapat mengajak anak-anak untuk berdiskusi bersama, ini juga dapat berfungsi untuk membiasakan sistem demokrasi di rumah. 3. Persiapkan transportasi yang akan digunakan. Jika Bunda akan mudik menggunakan transportasi umum, sebaiknya pesan tiket perjalanan dari jauh-jauh hari sebelumnya, biasanya dua minggu sebelum Hari Raya tiba. Hal ini untuk menghindari kehabisan tiket serta harga tiket yang melambung tinggi karena ulah calo. Untuk pertimbangan, anak-anak pasti akan senang sekali jika dapat merasakan naik segala jenis transportasi yang berbeda seperti yang mereka pelajari di sekolah. Mungkin Bunda dan Ayah dapat mengusahakan hal ini, tapi tentunya dengan pertimbangan dan kesepakatan dari kedua pihak. Sementara bagi Bunda yang akan menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya persiapkan kendaraan dalam kondisi prima. Mungkin Bunda kurang mengerti untuk urusan ini ya, tetapi Bunda masih dapat membantu dengan selalu mengingatkan Ayah mengecek rem, ban, lampu, kopling, dll. Sedikit bawel demi keselamatan keluarga tidaklah akan menjadi masalah. 4. Gunakan anggaran dengan bijak ! Mendapat dana ekstra dari THR Hari Raya serta mengusung semangat moment Lebaran, bukan berarti Bunda dapat mengeluarkan dana tanpa perhitungan. Bunda boleh berlega hati karena persiapan pra-Hari Raya sudah dilakukan dan untungnya masih on-budget. Tetapi jangan lupakan anggaran saat melakukan perjalanan serta saat sesampainya tiba di kampung halaman yang biasanya akan mengeluarkan dana tak terduga."Aaaakh, hanya setahun sekali ini" pikir Bunda, terkadang pikiran seperti itu yang membuat Bunda mengeluarkan dana tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Sekedar mengingatkan, Lebaran kali ini jatuh pada awal bulan, sehingga masih cukup lama menerima gaji pada bulan berikutnya. Jadi sebaiknya Bunda membuat perencanaan anggaran sebelum mudik, saat mudik, saat Hari Raya di kampung halaman, perjalanan pulang serta yang tak kalah pentingnya anggaran hidup selama sebulan ke depan. Usahakan pula mengeluarkan dana untuk hal-hal yang sangat dibutuhkan. Ketegasan Bunda dalam pengetatan anggaran sangat dibutuhkan dalam hal ini! 5. Jaga kondisi kesehatan keluarga. Jika boleh dikatakan, point ini yang paling penting dari segalanya karena jika ada salah satu saja dari anggota keluarga yang sakit, maka acara mudik yang telah dipersiapkan dengan matang sebelumnya akan hancur seketika. Jaga kondisi dan stamina Ayah, anak-anak dan tidak lupa Bunda sendiri sebelum, saat Hari Raya dan setelah mudik. Jangan sampai karena terlalu antusias ingin bertemu sanak saudara, kesehatan jadi terbengkalai. Bawalah obat-obatan terutama untuk penyakit yang sering diderita dan siapkan pula penanganan praktis in case terjadi sesuatu. 6. Lepaskan beban pikiran sejenak ! Mudik berarti pula liburan. Karena itu, sebaiknya tinggalkan serta lupakan sejenak urusan-urusan dan juga pikiran berat yang mengganggu. Jangan sampai, tujuan Bunda untuk bersantai sejenak dengan sanak saudara yang sudah lama tidak bertemu harus dialihkan karena urusan organisasi di perkumpulan wanita misalnya. Sebaiknya, Bunda selesaikan dahulu semua urusan sebelum mudik atau jika tidak ada waktu lagi, pendinglah dulu urusan tersebut hingga nanti Bunda pulang lagi ke kota asal. Pakailah moto ini "Segala urusan dapat menunggu, tapi tidak dengan keluargaku dan juga diriku sendiri". Jika persiapan Bunda telah matang, saatnya bagi Bunda untuk menikmatinya karena Bunda berhak mendapatkan itu.. Jadi selamat mudik !! (sta/sta) Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|