SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5514 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Ingin Hamil Kembali

   

Ingin Hamil Kembali



Pertanyaan: Bapak/Ibu dokter yg terhormat Saya berusia 31 tahun dengan 1 org anak. Sekitar 2 tahun yang lalu saya pernah aborsi di klinik dokter kandungan, krn pd saat tsb anak pertama saya msh kecil dan msh menyusui. Setelah itu lgs menggunakan IUD. Pasca kejadian itu tdk ada keluhan dan bulan berikutnya saya lgs haid kembali. Sekitar 5 bulan yg lalu saya lepas IUD, karena ingin mempunyai anak kembali. 3 bln terakhir kami melakukan hubungan yg rutin selama masa subur, namun belum ada tanda2 kehamilan. Padahal saat hamil pertama, saya lgs hamil setelah 1 bulan menikah menikah. Siklus haid saya selama 4 bln terakhir 26 hari, 27 hari, 25 hari, 29 hari. Lama haid 2 hari dengan darah yg banyak dan pada hari ketiga tinggal bercak2 coklat saja. Apakah masih tergolong normal? Apakah semua kelainan yg ada di dalam rahim, yg dapat menghambat kehamilan, selalu disertai dengan keluhan? Karena terus terang, saya sangat menyesali tindakan saya 2 thn yg lalu. Sehingga sering khawatir akan efeknya pd saat sekarang ini. Apakah ovulasi selalu tepat 14 hari sebelum haid berikutnya? Mungkin gak kalau terjadinya ovulasi , misal 1 minggu sebelum haid berikutnya? Mohon penjelasan dan saran-saran dokter. Terima kasih sebelumnya

Jawaban: Ibu Tari, semua yang ibu alami Insya Allah masih dalam batas normal. Siklus haid itu memang bervariasi antara 21-35 hari. Begitupula dengan lama haid bervariasi antara 1-14 hari. Mengenai waktu ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid berikutnya adalah merupakan sebuah perkiraan saja. Ovulasi bisa saja bergeser 2-3 hari di luar waktu itu. Ada beberapa tanda yang bisa membantu kita memperkirakan apakah saat itu kita sedang mengalami ovulasi, antara lain; peningkatan suhu basal >10 C dan lendir vagina yang terasa lebih encer. Untuk mengetahui peningkatan suhu basal, kita terlebih dahulu harus melakukan pengamatan suhu tubuh kita selama beberapa waktu.(minimal 1 mg). Dari hasil pengamatan itu kita dapat mengetahui rata-rata suhu basal tubuh kita. Pada saat terjadi peningkatan suhu tubuh >10 C dari rata-rata suhu basal tubuh kita, maka kita bisa memperkirakan bahwa kita mungkin sedang mengalami ovulasi. Mengenai tindakan yang telah terlanjur ibu lakukan 2 tahun yang lalu, sungguh merupakan kebaikan jika Ibu menyesalinya. Tapi hal ini sebaiknya jangan membuat beban pikiran yang memberatkan ibu, karena mungkin saja hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal ibu sehingga mengganggu fisiologis dari sistem reproduksi. Demikian jawaban saya, selamat berusaha dan berdoa, semoga keinginan Ibu untuk mendapat momongan baru dapat segera terwujud. (Dr. Dewi Martalena)
 
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman