SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5008 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Tanda-tanda Tidak Boleh Memberikan ASI

   

Tanda-tanda Tidak Boleh Memberikan ASI



Pentingnya memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati Bunda. Komposisi ASI yang berubah mengikuti kebutuhan bayi menjadi salah satu alasan kuat untuk tidak memberikannya susu formula. Apalagi ASI lebih mudah dicerna oleh bayi yang mana sistem pencernaannya masih berkembang.

Namun, pemberian ASI bisa menjadi berbahaya apabila terdapat masalah pada riwayat kesehatan bayi dan Bunda. 

Hampir dapat dipastikan Bunda tidak dianjurkan menyusui bila Bunda: 

1. Memiliki penyakit serius seperti jantung, ginjal dan anemia berat serta memiliki berat badan rendah. Proses pembuatan susu membutuhkan lemak dalam tubuh dan itu sulit terjadi pada Bunda yang terlalu kurus.

2. Mengalami infeksi berat seperti :
a. Infeksi HIV/AIDS
Apabila bunda telah diketahui mengidap HIV/AIDS, ada beberapa alternatif yang dapat diberikan, antara lain :

- Bila ibu memlih tidak memberikan ASI maka ibu diajarkan untuk memberikan makanan alternatif yang benar. Di negara berkembang, seyogyanya makanan alternatif ini disediakan secara cuma-cuma untuk periode 6 bulan.
- Bila ibu memilih memberikan ASI maka dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 3 – 4 bulan kemudian menghentikan ASI dan bayi diberikan makanan alternatif. Perlu diusahakan agar puting jangan sampai luka karena virus HIV dapat masuk ke bayi melalui luka tersebut. Selain itu, jangan memberikan ASI bersama susu formula karana susu formula akan menyebabkan luka di dinding usus sehingga virus HIV dari ASI lebih mudah masuk ke tubuh bayi.

b. Hepatitis
Untuk Hepatitis, mungkin boleh menyusui bila saat mengandung Bunda diberi gamma globulin dan vaksin hepatitis.

c. TBC Paru
Penularan kuman TBC tidak melalui ASI sehingga bayi masih boleh disusui. Bunda perlu diobati secara adekuat dan diajarkan cara mencegah penularan kepada bayi yaitu dengan penggunaan masker. Walaupun sebagian obat anti tuberculosis tersebut akan terdapat di ASI, bayi tetap diberi INH dengan dosis penuh. Setelah 3 bulan pengobatan biasanya ibu sudah tidak menularkan lagi maka bayi diuji mantoux, bila hasilnya negatif terapi INH dihentikan dan bayi diberi vaksinasi BCG.

3. Pernah melakukan operasi kanker payudara. Hal ini perlu ditanyakan lebih lanjut pada dokter. Namun, biasanya Bunda disarankan menunggu dan baru boleh hamil 3-5 tahun setelah operasi.

4. Mengonsumsi obat-obatan secara reguler yang mengandung ; antitiroid, antikanker dan juga obat yang hipersensitif (penenang). Termasuk menyalahgunakan obat seperti amphetamin, barbiturat, heroin, methadone, kokain, marijuana, tembakau dan banyak mengonsumsi kopi dan alkohol.

Selain Bunda, kondisi bayi juga menentukan penghambatan pemberian ASI, seperti ;
A. Adanya gangguan metabolisme, seperti tidak tahan terhadap lactose sehingga membuat bayi tidak mampu mencerna susu manusia.
B. Adanya kelainan bentuk bibir dan mulut sehingga membuatnya kesulitan atau bahkan tidak bisa mengisap (bentuk langi-langit yang tidak sempurna). Mungkin dokter akan melakukan upaya pembedahan hingga akhirnya ia bisa mengisap ASI.

Bila Bunda terpaksa harus memberinya susu botol, pastikan kandungan susu memenuhi kebutuhan gizinya. Jangan lupa untuk memberikannya dengan penuh kasih sayang sehingga meski tidak menyusui ikatan Bunda dan bayi tetap terjalin.

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman