Atau login dengan Account Facebook
Alat Bantu Vakum Tidak BerbahayaAlat Bantu Vakum Tidak BerbahayaSetiap wanita mendambakan melahirkan secara normal dan lancar. Tetapi terkadang beberapa kendala muncul di detik-detik kelahiran si kecil. Hal ini membuat dokter menggunakan alat bantu untuk menolong Bunda dan juga bayi yang siap lahir. Alat bantu yang kerap digunakan salah satunya adalah vakum.
Vakum untuk melahirkan bayi disebut ekstraksi vakum. Dulu ekstraksi vakum terdiri dari mangkuk logam untuk kepala bayi, tabung kaca vakum, selang karet, tangkai penarik dan rantai pengubung antara penarik dan mangkuk, serta pompa penghisap. Namun, sekarang ini ekstraksi vakum sudah lebih modern, vakum sudah menggunakan elektrik dan mangkuknya terbuat dari silikon, sehingga resiko trauma pada bayi lebih kecil.
Kenapa di-vakum?
Tidak semua persalinan bisa menggunakan vakum. Jadi, jangan berpikiran vakum digunakan supaya Bunda tidak perlu ‘bersusah-susah’ mengejan. Bila memang tidak terjadi indikasi tertentu, dokter tidak akan menggunakan alat bantu apa pun.
Alat bantu vakum baru bisa digunakan bila :
- Kepala bayi tidak dalam posisi di bawah
- Bayi terlalu besar sehingga sulit melewati panggul Bunda
- Kepala bayi sudah di bawah (memasuki kala 2) namun kekuatan mengejan Bunda tidak baik
- Bunda menderita preeklamsia atau hipertensi yang membuat Bunda tidak boleh mengejan terlalu kuat
- Denyut jantung bayi melebihi 160 kali/menit atau 120 kali/menit.
- Persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan Bunda sudah terlalu lelah
Keputusan menggunakan alat vakum biasa diambil untuk menyelamatkan ibu dan terutama bayinya. Jika tidak segera dikeluarkan, bayi bisa kekurangan oksigen (hipoksia) karena terjepit di jalan lahir.
Efek Anak Tidak Cerdas?
Apakah vakum mempengaruhi kecerdasan anak kelak? Pernyataan itu tidaklah benar. Kecerdasan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti genetik, stimulasi, nutrisi, penyakit dan lingkungan. Bila Bunda merasa anak Bunda kurang cerdas kini, dan dulu dilahirkan menggunakan alat bantu vakum itu bukanlah penyebabnya.
Efek vakum yang sering terjadi adalah kaput suksadeneum, yakni kumpulan cairan di jaringan bawah kulit yang tampak sebagai tonjolan di atas kepala bayi. Jangan kuatir dengan bentuk kepala yang tidak bulat ini, efek ini tidak mempengaruhi struktur otak karena hanya terdapat di luar tulang tengkorak. Kaput ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari dan bentuk kepala bayi akan kembali normal. Solusi membuatnya cerdas tentu saja dengan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan seperti sudah disebutkan di atas. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|