Mengenal usia kehamilan sangat penting bagi ibu hamil untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin. Biasanya, dokter akan mengetahui usia kehamilan melalui USG (UltraSonoGrafi) dengan melihat ukuran janin, tengkorak, dan organ tubuhnya yang mulai terlihat. Namun, sebagai ibu hamil, sebaiknya Anda juga bisa menghitung usia kehamilan sendiri untuk memperkirakan kapan si kecil akan lahir ke dunia.

Salah satu cara menghitung usia kehamilan adalah dengan menghitung Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Cara ini hanya bisa dilakukan pada wanita yang memiliki siklus haid normal 28-30 hari. Penghitungan usia kehamilan dengan cara ini berdasarkan perkiraan tanggal kelahiran dengan menggunakan rumus Neagele:
HPHT + (7)        Bulan Haid Terakhir – (3)    Tahun Haid Terakhir +(1)
Contoh: Jika Anda mendapat haid terakhir pada 3 September, maka usia kehamilan Anda pada 3 Oktober adalah 1 bulan, 3 November adalah 2 bulan, dan seterusnya. Dengan rumus Neagele, usia kehamilan Anda pada 10 Juni adalah 9 bulan.

Namun, jika Anda tidak memiliki siklus haid yang teratur atau tidak yakin dengan tanggal HPHT, Anda bisa menghitung usia kehamilan dengan mengukur tinggi fundus atau jarak antara dasar rahim dan tulang kemaluan. Cara ini bisa dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 12 minggu. Usia kehamilan dihitung berdasarkan jumlah sentimeter dari tinggi fundus. Misalnya, jika tinggi fundus Anda 20 cm, maka usia kehamilan Anda sekitar 20 minggu.

Selain itu, Anda juga bisa menghitung usia kehamilan dengan menggunakan aplikasi khusus di smartphone atau situs web yang menyediakan kalkulator kehamilan. Aplikasi ini akan memudahkan Anda untuk memantau perkembangan janin dan memberikan informasi tentang tanda-tanda persalinan.

Ingatlah bahwa setiap kehamilan adalah unik dan bisa berbeda-beda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang usia kehamilan atau perkembangan janin, segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.