Gejala dan Pengobatan EpilepsiGejala dan Pengobatan Epilepsi“Adi, Ayo kita main bola lagi!”, mungkin Bunda masih ingat dengan penggalan kalimat tersebut. Ya Bunda, itu adalah kalimat di salah satu iklan layanan masyarakat mengenai penyakit Epilepsi atau Ayan. Yuk, simak artikel berikut untuk menambah pengetahuan Bunda tentang penyakit ini! Epilepsi adalah gangguan atau kelainan pada otak yaitu adanya gangguan aktivitas sel otak. Kelainan ini menyebabkan penderitanya kejang-kejang. Kejang yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari kejang ringan hingga kejang yang membahayakan, misalnya saat berkendara dan berenang. Gejala dan Penyebab Gejala yang jelas adalah terjadinya kejang-kejang. Ada dua kategori kejang: 1. Parsial (sebagian) Kejang Parsial muncul ketika adanya aktivitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak saja. Maka dari itu Ilmuwan menyebutkan kejang Parsial yang artinya kejang sebagian. Kejang jenis ini dibagi dua: · Simpel Parsial: adalah kejang yang ringan tanpa hilangnya kesadaran. Kejang ini bisa disertai dengan tatapan kosong, emosi berubah, timbul perasaan geli, vertigo dan berkedip-kedip terhadap cahaya. · Kompleks Parsial : kejang ini dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. 2. Kejang General Berbeda dengan kejang Parsial yang hanya mengganggu sebagian otak, kejang General melibatkan seluruh bagian otak. Ada empat tipe dari kejang jenis ini, yaitu; · Absence Seizures: pergerakan kejang ini halus tetapi mencolok dan dapat menghilangkan kesadaran. · Myoclonic Seizures: kejang ini dapat menimbulkan hentakan dan kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki. · Atonic Seizures: kejang jenis ini dikenal dengan Drop Attack yang membuat penderitanya terjatuh tiba-tiba dan hilangnya keselarasan dengan otot. · Tonic-Clonic Seizures: kejang ini paling sering terjadi. Membuat penderitanya hilang kesadaran, kaku dan gemetar serta tidak terkontrolnya kandung kemih. Epilepsi merupakan penyakit yang menyerang fungsi otak, di mana otak tidak dapat mengirim sinyal yang dapat ditangkap oleh perasaan, penglihatan, cara berpikir, gerak tubuh, dll. Maka dari itu, umumnya penyebab Epilepsi dikarenakan adanya trauma kepala seperti cedera di daerah kepala, kerusakan otak saat proses kelahiran, stroke dan tumor otak. Beberapa spekulasi menyebutkan Epilepsi disebabkan oleh faktor genetik, tetapi ingat ya Bun, bahwa Epilepsi bukanlah penyakit keturunan. Pengobatan Hampir setiap penderita Epilepsi menjalani metode pengobatan dengan penggunaan obat anti Epilepsi. Kejang dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan anti Epilepsi. Tetapi hati-hati dengan penghentian penggunaan obat, karena penghentian tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu malah dapat membuat frekuensi kejang meningkat. Sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter pada setiap penggunaan dan penghentian obat anti Epilepsi. Selain penggunaan obat, pengobatan Epilepsi dapat dilakukan dengan operasi, dan diet Katogenik, yaitu diet lemak sehat, rendah protein, bebas karbohidrat (kecuali karbohidrat dari sayuran). Untuk mengurangi faktor resiko Epilepsi, hindari faktor pencetusnya seperti stress dan kelelahan yang berlebihan. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|