SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
838 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Agar Terhindar Dari Karang Gigi

   

Agar Terhindar Dari Karang Gigi



Beberapa orang mungkin masih belum memliki pemahaman mengenai karang gigi. Setelah mengalami sakit pada gusinya atau timbul gangguan seperti bau mulut barulah datang ke dokter gigi. Lalu apa sih karang gigi itu? apakah sakit pada gusi juga disebabkan oleh karang gigi? Yuks kita mengenal karang gigi lebih dekat.

Karang gigi atau "kalkulus gigi" terbuat dari plak dan zat kapur yang berada di air liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita terdapat lebih dari 350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau sela-sela gigi terdapat banyak makanan yang tidak di bersihkan maka kuman akan mencerna makanan tersebut, lama-kelamaan akan menyebabkan karang gigi. Karang gigi yang terbentuk, bahkan sedikit sekalipun, hanya dokter gigi yang mampu menghilangkannya.

Berdasarkan lokasinya, karang gigi dibagi menjadi 2 macam yaitu 
1. Karang gigi supragingival yakni terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, biasanya warnanya lebih terang, putih kekuningan/konsistensinya seperti kapur. 
2. Karang gigi subgingival yakni terletak di bawah gusi/saku gusi atau di permukaan akar gigi, biasanya warnanya lebih gelap, padat dan keras.

Karang gigi tidak bisa dibersihkan hanya dengan menggosok gigi. Pembersihan karang gigi atau skaling memerlukan alat yang disebut scaler, baik itu manual maupun ultrasonik, dan dikerjakan oleh praktisi kesehatan gigi. Scaler ultrasonik (ultrasonic scaler/USS) lebih populer saat ini karena lebih cepat, mudah dan meminimalisasi rasa nyeri saat pembersihan karang gigi. Banyak orang awam berpendapat bahwa karang gigi dapat dihilangkan sendiri oleh pasien melalui penggunaan cengkeh, biji asam kawak, dan sebagainya. Semua cara ini kurang tepat, karena bahan tersebut bukan menghilangkan karang gigi, namun hanya bersifat sebagai antiseptik dalam rongga mulut.

Mencegah dan Mengobati Karang Gigi
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan agar karang gigi tidak merajalela dalam mulut sehingga efek buruknya bisa dicegah, antara lain:

1. Menyikat gigi
Menyikat gigi dua kali sehari selama minimal dua menit dianggap mampu mencegah tumbuhnya karang gigi. Gunakan sikat gigi yang lembut dan mampu menjangkau bagian belakang gigi geraham.

2. Gunakan pasta gigi yang mengandung flouride
Pasta gigi yang mengandung flouride dianggap mampu mencegah plak berkembang menjadi karang gigi. Pasta gigi jenis ini juga lebih efektif dalam memperbaiki enamel yang rusak. Akan lebih baik jika pasta gigi yang digunakan juga mengandung triclosan yang mampu memerangi bakteri yang berdiam di plak gigi.

3. Flossing
Membersihkan gigi dengan benang atau flossing adalah solusi paling jitu untuk membersihkan plak gigi yang ada di sela-sela gigi sehingga mengurangi kemungkinan terbentuknya karang gigi. Lakukan hal ini meski sudah menyikat gigi rutin sebagaimana disyaratkan di atas.

4. Jaga makanan
Bakteri yang ada di mulut sangat erat kaitannya dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Mereka berkembang dengan baik saat makanan manis dan bertepung dikonsumsi. Bakteri akan mengeluarkan zat asam berbahaya jika bertemu dengan kedua jenis makanan di atas. Cara terbaik mengurangi kemungkinan terbentuknya karang gigi adalah dengan membatasi jenis-jenis makanan tersebut.

5. Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C (misalnya kiwi, strawberry, jeruk dll) untuk menjaga kesehatan gusi.

6. Hindari merokok dan kurangi kebiasaan minum teh atau kopi.
Kebiasaan merokok meningkatkan risiko pembentukan karang gigi pada para pengisapnya.

Mulailah untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan rajin menggosok gigi dan berkumur agar terhindar dari karang gigi. Sangat disarankan untuk mendatangi dokter gigi  secara rutin enam bulan sekali untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman