Atau login dengan Account Facebook
Imunitas, melindungi diri dari penyakitImunitas, melindungi diri dari penyakitMakhluk hidup diciptakan Tuhan dengan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar. Untuk manusia misalnya, salah satu ancaman itu adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang dibawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Dari ‘sana’nya, ternyata tubuh mempunyai cara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Umpamanya, untuk beberapa jenis penyakit seperti pilek dan batuk, dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pertahanan atau kekebalan tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman-kuman penyakit itu. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem imun (terutama pada anak-anak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu mencegah kuman berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian. Dari Bahasa Latin Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan). Saat itu, istilah ini diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai "pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Kekebalan Alami Kekebalan alami terbentuk setelah tubuh terpapar oleh organisme tertentu. Sistem kekebalan tubuh menggerakkan suatu pertahanan yang kompleks untuk mencegah tubuh terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tersebut. Terpaparnya tubuh terhadap suatu ‘serangan asing’ merangsang produksi sel darah putih tertentu dalam tubuh yang disebut dengan B cells. B cells ini memproduksi sel-sel plasma, yang bertugas memproduksi antibodi khusus untuk melawan ‘penyerang asing’ ini. Antibodi ini beredar dalam cairan tubuh. Jika suatu saat si ‘penyerang asing’ masuk kembali ke dalam tubuh, antibodi akan segera mengenalinya dan langsung menghancurkannya. Ketika tubuh telah memproduksi suatu antibodi tertentu, maka tubuh dapat memproduksi antibodi ini dalam jumlah lebih jika diperlukan. Selain tugas dari B cells, suatu sel darah putih yang disebut makrofag pun menghadapi dan menghancurkan ‘penyerang asing’. Jika tubuh menghadapi suatu kuman yang belum pernah ditemui sebelumnya, informasi mengenai kuman ini diteruskan kepada sel darah putih yang disebut dengan T cells. Sel ini membantu memproduksi sel-sel penyerang infeksi lainnya. Sekali tubuh pernah menghadapi suatu virus atau bakteri tertentu, dan ketika suatu saat tubuh menghadapinya kembali, antibodi dan memori T cells langsung bekerja. Mereka segera bereaksi terhadap organisme tersebut dan menyerangnya sebelum penyakit berkembang lebih lanjut. Sistem kekebalan tubuh dapat mengenali dan menyerang ribuan organisme yang berbeda-beda secara efektif. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|