SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
3705 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Mengatasi Kebiasaan Anak Membenturkan Kepalanya

   

Mengatasi Kebiasaan Anak Membenturkan Kepalanya



Pernahkah Bunda menemukan si buah hati sedang membentur-benturkan kepalanya (Head Banging) ke lantai? Menurut beberapa pengakuan Bunda buah hatinya kerap kali melakukan hal itu dan dan tentu saja sang Bunda merasa cemas, “Apakah ini normal atau merupakan suatu gejala kelainan?”
Umumnya kebiasaan membenturkan kepala ini akan muncul pada usia 6 bulan dan akan berhenti bertahap di usia 3 tahun. Hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan. Membenturkan kepala bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk eksplorasi bayi terhadap kemampuan fisiknya. Selain itu kebiasaan ini dilakukannya untuk menyampaikan pesan seperti : ia ingin mendapat perhatian orangtua, merasa cemas, mengantuk, atau mungkin juga ia ingin melihat seberapa sabar Bunda dan suami dalam memenuhi permintaannya.
Beberapa pakar psikolog memaparkan hal ini sebagai suatu gejala yang normal dan sesuai dengan tahap perkembangannya. Karena head banging ini dilakukan dengan tujuan maka kebiasaan ini akan hilang bila keinginannya terpenuhi.

Meski normal, Bunda perlu mencari solusinya. Bunda dapat melakukan solusi, seperti :
• Bila Bunda melihat head banging ini dilakukan untuk mencari perhatian sebaiknya abaikan saja. Karena kalau tidak intensitasnya akan meningkat dan bisa menggunakan head banging ini sebagai ‘senjata’.
• Meski hal ini normal namun Bunda perlu mengawasinya supaya tidak menimbulkan efek samping. Jauhkan benda-benda berbahaya di sekelilingnya, kalau perlu sediakan benda yang aman saat si kecil membenturkan kepala untuk meredam emosinya.
• Timbulkan kedekatan (attachment) pada si kecil karena dengan begitu dia tak perlu mencari perhatian dengan melakukan head banging. Untuk mengalihkan eksplorasi gerakan tubuhnya Bunda bisa mengajaknya bernyanyi sambil bertepuk tangan atau kegiatan fisik ringan lainnya.
• Jika Bunda sudah melakukan segala upaya dan si kecil masih hobi dengan kebiasaannya itu konsultasikan pada dokter atau psikolog anak untuk mencari solusi lain.

Tips :
-    Jangan sekali-sekali memarahinya terlebih lagi menggunakan suara keras dan kasar. Bersikaplah lembut dan memberikan kesan melindungi sehingga anak merasa nyaman dengan Bunda.


Artikel Terkait :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman