Atau login dengan Account Facebook
Mengenal si Intoleransi Laktosa!Mengenal si Intoleransi Laktosa!Perut si kecil tampak kembung, menangis sambil mengangkat kaki seperti menunjukkan tanda kram perut serta mengeluarkan gas dalam 30 menit sampai 2 jam setelah menyusui? Jangan-jangan si kecil mengalami intoleransi laktosa.
Menurut dr. Robert Soetandio SpA, M.Si, Med dari Rumah Sakit Awal Bross, Tangerang, Intoleransi adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu mencerna laktosa, yaitu bentuk gula yang terkandung dalam susu. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak atau kurang mampu memproduksi Laktase, yaitu enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil yang bertugas memecah gula susu menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diserap. Kondisi ini biasa disebut juga Defisiensi Laktase (Lactase Deficiency). Banyak orang yang salah pengertian dan menganggap intoleransi laktosa sama dengan alergi susu. “Meski pun gejala-nya hampir sama, namun intoleransi laktosa sangat berbeda dengan alergi susu.” jelas dr. Robert. Bila intoleransi laktosa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem penyerapan, alergi susu muncul karena adanya alergi setelah mengonsumsi susu sapi dikarenakan protein susu sapi yang dipicu oleh sistem imun. Pada alergi susu selain diare akan timbul bercak kemerahan yang terasa gatal, kadang timbul batuk berulang tanpa sebab. Sedangkan pada intoleransi laktosa diare tidak muncul setelah mengonsumsi susu, karena memang pada tubuh anak tidak kekurangan enzim laktase. Mengapa seorang anak bisa mengalami intoleransi laktosa? Intoleransi Laktosa dapat timbul karena pengaruh gen dan juga lingkungan. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan kromosom mana yang mengakibatkan gangguan ini terjadi, juga belum diketahui apakah dikarenakan kurangnya gizi saat di kandungan atau bukan. Intoleransi karena pengaruh lingkungan sering dikaitkan dengan perusakan enzim lactase oleh parasit usus dan virus. Penyebab lainnya bisa juga muncul ketika terjadi cedera usus halus atau sistem pencernaan tertentu sehingga mengurangi jumlah produksi lactase dalam tubuh. Berikut kiat untuk Bunda mengatasinya : * Hindari segala produk yang terbuat dari susu yang mengandung laktosa. Saat ini sudah ada produk dengan kandungan rendah laktosa atau tidak ada sama sekali. Atau Bunda bisa memberikan susu kedelai (tidak untuk bayi premature). Pada anak defisiensi laktosa dapat diberikan tidak hanya susu dari isolat kedelai (isolat kedelai disini bukan susu kedelai yang dijual cair di kaki lima yang orang dewasa minum) tapi juga dapat diberikan susu sapi yang bebas laktosa. * Bunda bisa memberikan susu kedelai yang bebas laktosa. * Bila bayi sudah diberikan makanan pendamping ASI, berikan makanan yang mengandung kalsium seperti tahu, brokoli, sawi hijau, jeruk dan kacang-kacangan. Tips :
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|