SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5645 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Bakteri Sakazakii Diperbolehkan WHO?

   

Bakteri Sakazakii Diperbolehkan WHO?



Bulan Februari lalu kita digemparkan oleh bakteri Sakazakii. Bakteri ini sempat membuat geram masyarakat, pasalnya pemerintah belum juga mengumumkan  produk susu formula apa saja yang mengandung bakteri ini. Para orangtua khususnya ibu mencemaskan buah hati mereka yang mengonsumsi susu formula sehari-hari. Namun, tahukah Bunda bahwa sebenarnya bakteri Sakazakii diperbolehkan oleh WHO? Berikut penjelasannya.
 
Enterobacter Sakazakii adalah bakteri yang termasuk kategori Enterobacteriaceae. Kategori ini merupakan bakteri yang sering ditemukan pada usus hewan, manusia dan juga lingkungan. Di beberapa lingkungan industri makanan ditemukan seperti di pabrik susu, coklat, kentang, sereal dan pasta. Kata Sakazakii diambil karena bakteri ini ditemukan oleh seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii.
Mulai dari bayi sampai orang dewasa bisa terjangkit bakteri ini, tetapi resiko terbesar adalah pada usia bayi, terutama bayi dengan kondisi :
-       Bayi baru lahir dampai dengan 28 hari
-       Bayi dengan gangguan sistem tubu
-       Bayi yang lahir dengan berat badan rendah
-       Bayi prematur dan bayi dari ibu yang mengidap HIV
 
Bakteri Sakazakii dapat menghasilkan zat racun. Zat racun inilah yang dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis) dan radang usus (enteritis).
Mengutip data dari Wikipedia, dilaporkan kematian akibat infeksi Enterobacter Sakazakii mencapai 40-50 persen.
 
Diperbolehkan WHO
FAO/WHO Codex Alimentarius Commission telah memberikan standarisasi Internasional kepada perusahaan yang memproduksi produk makanan dan susu formula. Seperti standarisasi bakteri yang terdapat dalam susu formula, termasuk bakteri Sakazakii. Jadi sebenarnya bakteri Sakazakii masih diperbolehkan pihak internasional, hanya saja tidak boleh melebihi standarisasi yang telah diberikan.
Perlu Bunda ketahui bahwa tidak semua bakteri diperbolehkan ada dalam susu formula. Bakteri salmonela misalnya, tidak boleh ada dalam susu formula untuk bayi.
 
Pencegahan

Resiko bakteri Sakazakii bisa dikurangi dan dicegah. Upaya pencegahan yang paling maksimal tentu saja dengan memberikan ASI, terutama bayi di bawah 6 bulan (ASI eksklusif). Bila memungkinkan boleh memberikan ASI sampai usia 2 tahun seperti anjuran dari WHO.
Selain itu penyiapan pemberian susu formula juga perlu diperhatikan, berikut tips-nya :
1.    Pastikan botol susu dan dot dalam keadaan bersih
2.    Gunakan air yang dimasak sampai mendidih. Setelah itu tunggu sekitar 15 menit sampai suhunya kurang lebih 70ï‚°C
3.    Jangan menyisakan susu. Sebaiknya siapkan susu sebanyak yang bisa dihabiskan bayi
4.    Buang sisa susu yang telah larut selama 2 jam

Artikel Terkait :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman