Atau login dengan Account Facebook
Tanamkan Sikap Disiplin Pada si KecilTanamkan Sikap Disiplin Pada si KecilKita seringkali merasa lelah dan kewalahan dengan sikap anak-anak yang susah diatur dan membantah. Tidak jarang pula faktor ini memicu adanya kekerasan yang dilakukan orangtua pada anaknya. Namun, bukan berarti hal ini menjadi pembenaran orangtua menggunakan kekerasan dalam mendidik anak-anak. Cari tahu penyebabnya mengapa ia tidak disiplin dan bagaimana mengajarkannya untuk disiplin.
Mengajarkannya disiplin bukanlah semata-mata menghindari kerepotan dalam mengurus anak, tetapi juga menjadi ‘bekal’ untuknya menjadi anak yang bertanggung jawab kelak. Penyebab
Anak adalah peniru yang ulung. Apa yang ia lakukan adalah hasil dari apa yang ia lihat di sekelilingnya. Bila sekarang ia tidak mau mengejarkan tugas rumahnya, mungkin karena dia melihat Bunda yang seringkali mengulur-ngulur waktu melakukan pekerjaan rumah. Atau bila ia sering membantah dengan suara tinggi, mungkin karena ia kerap kali melihat sang ayah yang berteriak di telepon. Bisa jadi kebiasaannya tidak menghabiskan makanan ia tiru dari tantenya.
Nah, bila contoh di sekelilingnya baik dan berperilaku positif, maka ia pun cenderung mencontoh perilaku baik tersebut.
Kiat-Kiatnya
Menanamkan disiplin pada anak bukanlah memberikan perintah padanya. Ketika kita menanamkan disiplin padanya, sadarlah bahwa kita juga sedang melatih kedispilinan kita. Berikut beberapa kiat yang bisa Bunda lakukan untuk menanamkan disiplin pada si kecil :
- Konsisten
Tetapkan hati Bunda dan suami untuk konsisten dengan peraturan rumah yang sudah dibuat. Para Bunda seringkali ‘kalah’ dengan alasan tidak tega menerapkan peraturan tersebut pada anak. Tapi jangan lupa, peraturan rumah bukan hanya untuknya. Bunda juga harus konsisten melakukan tugas Bunda di rumah.
- Berikan Alasan
Anak-anak selalu ingin mencoba melakukan hal baru. Bila Bunda merasa apa yang ia lakukan bisa membahayakannya jangan hanya melarang. Mereka mengharapkan alasan yang kuat mengapa ia tidak boleh melakukan itu. Berikan alasan yang dapat diterima anak seusianya dan gunakan bahasa yang jelas.
- Hargai Dia
Hindari menegurnya di depan umum karena akan menimbulkan rasa malu padanya. Hal ini cenderung membuat ia mempertahankan perilakunya.
- Libatkan Dirinya
Libatkan si kecil dalam pembaharuan peraturan di rumah, khususnya hal-hal yang mengenai dirinya. Misalnya dalam hal membersihkan rumah. Tanyakan apakah membantu Bunda menyiram tanaman terlalu berat untuknya? Bila ya, mintalah usulnya bagaimana menggantikan tugas itu.
Mengajarkan disiplin pada anak akan lebih mudah bila dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Berikan ciuman dan pelukan hangat bila ia telah melakukan tugasnya dengan baik.
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|