Atau login dengan Account Facebook
Apakah si Kecil Memiliki Konsentrasi, Memori & Problem Solving yang Baik ?Apakah si Kecil Memiliki Konsentrasi, Memori & Problem Solving yang Baik ?Oleh Dr Lucia RM Royanto, MSi, MSpEd, Psi. | Psikologi Anak Belajar membutuhkan konsentrasi dan memori. Agar dapat menyerap informasi, pertama-tama si kecil perlu menaruh perhatian (atensi) pada hal-hal yang terjadi disekitarnya. Setelah itu, ia perlu belajar memfokuskan perhatiannya untuk beberapa saat, agar ia dapat memulai berkonsentrasi. Misalnya, ia belajar untuk menaruh satu balok diatas yang lainnya. Awalnya ia mengamati bagaimana ibu atau kakaknya melakukannya. Perilaku mengamati ini membutuhkan konsentrasi untuk dapat mengetahui detail-detail dari perilaku yang diamatinya, sehingga di lain waktu ia dapat melakukan perilaku yang dicontohkan. Memori adalah “catatan” yang tertinggal dalam proses belajar. Dengan menyimpan serta mengeluarkan informasi dengan baik, Maka si kecil dapat memiliki kemampuan memecahkan masalah. Keterkaitan antara konsentrasi, memori, proses belajar dan problem solving masalah dapat digambarkan sebagai berikut : Ketika si kecil diminta untuk menjawab berapa hasil dari dua ditambah dua, ia harus berkonsentrasi pada soal yang harus dipecahkan dan pada informasi yang telah ada di dalam memorinya. Ia harus menarik informasi dari memorinya, bahwa dua, ditambah dua, hasilnya empat. Contoh ini mungkin tampak sederhana, tapi ini mengilustrasikan proses belajar yang didalamnya melibatkan konsentrasi, memori dan problem solving. Berikut adalah 8 hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan konsentrasi, memori dan problem solving anak dalam proses belajarnya :
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|