Vaksinasi Saat Perencanaan Kehamilan
Vaksinasi Saat Perencanaan Kehamilan
Sedia payung sebelum hujan. Itulah peribahasa yang mengungkapkan pentingnya sebuah perencanaan. Seperti misalnya perencanaan kehamilan. Sebelum hamil, Bunda perlu mempersiapkan ‘senjata’ untuk melindungi sang calon janin. Ada beberapa vaksin atau imunisasi yang perlu Bunda dapatkan setidaknya 6 bulan sebelum kehamilan terjadi. Tetapi tentu saja tidak semua jenis vaksin harus diberikan. Nah, vaksin apa sajakah yang dianjurkan?
- Measles, Mumps, Rubella (MMR)
Bila wanita hamil terinfeksi Rubella atau biasa dikenal dengan Campak Jerman, peluang janin keguguran cukup tinggi, yakni 50%. Tidak heran, para ahli menyatakan vaksin MMR ini penting untuk mencegah terjadinya keguguran. Bukan hanya itu, vaksin ini dapat menghindari janin dari resiko Congenital Rubella Syndrome yang mengakibatkan tuli, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan, dll. Sebaiknya vaksin MMR didapat 3 bulan sebelum kehamilan.
- Varisella
Vaksin Varisella (Cacar Air) diberikan minimal satu bulan sebelum kehamilan. Vaksin ini berbahan virus aktif, sehingga tidak dapat dipastikan keamanannya pada janin bila diberikan pada saat hamil. Vaksin ini memiliki efek samping walaupun tidak selalu terjadi. Efek samping yang sering ditemukan seperti demam, nyeri, kemerahan, ruam hingga ada benjolan kecil pada bekas suntikan yang bisa bertahan hingga 3 minggu.
- Pneumokokus
Dengan memberikan vaksin Pneumokokus sebelum hamil, janin akan terhindar dari resiko terinfeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit Pneumonia dan Meningitis. Belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa pemberian vaksin ini pada Bunda hamil trimester pertama akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
- Hepatitis A
Seperti vaksin-vaksin di atas, vaksin ini juga berbahan aktif yang sebaik dihindari diberikan pada Bunda hamil. Beberapa wanita mengalami nyeri, kemerahan pada bekas suntikan, sakit kepala dan pegal-pegal. Bunda perlu mendapatkan vaksin ini terutama bila memiliki kelainan hati, hidup di lingkungan orang yang terinfeksi Hepatitis A.
Selain keempat vaksin di atas, masih ada beberapa vaksin yang mungkin perlu Bunda dapatkan. Vaksin-vaksin lain yang dimaksud seperti Hepatitis B, Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), Influenza, Herpes, HIV, Pertusis., dll. Tetapi Bunda tidak perlu mendapatkan semua jenis vaksin ini. Tergantung dari seberapa tinggi resiko Bunda tertular penyakit tersebut. Apakah Bunda cukup sering bersentuhan dengan orang-orang yang terinfeksi virus tersebut. Bila tidak, Bunda boleh melewatinya.
Tips :
Memang belum ada penelitian yang menyatakan langsung vaksin-vaksin di atas berbahaya untuk Bunda hamil. Tetapi alangkah baiknya bila vaksin-vaksin ini didapatkan saat merencanakan kehamilan.
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|