SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5729 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Kehamilan dengan Cairan Ketuban Berlebih

   

Kehamilan dengan Cairan Ketuban Berlebih



Cairan ketuban  berlebih dalam istilah medis disebut dengan polihidramnion atau cukup disebut hidramnion.  Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin yang Bunda kandung. Sang janin meminum air ketuban dalam jumlah seimbang dengan air seni yang dihasilkan. Kasus hidramnion terjadi sekitar 1 persen dari kehamilan.

Normalnya, pada trimester  tiga  kehamilan jumlah cairan ketuban adalah antara 5 dan 25 centimeter (cm). Bila lebih dari 25 cm dianggap tinggi. pemeriksaan cairan ketuban ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi).

Penyebab terjadinya hidramnion antara lain:

  • Produksi air seni yang berlebihan.
  • Terdapat kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yakni hidrocefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal  dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi proses infeksi.
  • Terdapat sumbatan atau penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tak bisa menelan air ketuban, akibatnya volume ketuban meningkat drastis.
  • Kehamilan kembar karena ada dua janin atau lebih yang menghasilkan air seni.
  • Bunda yang tengah hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Ketidakcocokan rhesus.
  • Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan .

Tanda – tanda Bunda mengalami hidramnion:

Bunda yang mengalami hidramnion dapat  merasa kandungannya cepat sekali membesar. Pada kasus hidraminon ekstrem,  pembesaran perut biasanya begitu berlebihan, sehingga dinding perut menjadi tipis.  Bahkan pembuluh kulit di bawah perut akan terlihat jelas. Lapisan kult pecah sehingga tampak guratan – guratan nyata pada permukaan perut. Bila diukur, pertambahan lingkar perut terlihat begitu cepat. begitupun tinggi rahim. Namun biasanya keadaan ini tidak memberikan tanda dan gejala bila masih dalam taraf ringan atau sedang, dan terdeteksi secara tidak sengaja oleh pemeriksaan USG.

Hidramnion  dapat mengakibatkan:

  • Cairan ketuban berlebih dapat menyebabkan peregangan rahim.
  • Sesak nafas dan pernafasan yang berat.
  • Hipertensi dalam kehamilan yang mungkin harus diakhiri dengan persalinan prematur.
  • Pertambahan berat badan berlebih.
  • Meningkatkan risiko komplikasi persalinan, yaitu pendarahan pasca persalinan.
  • Dapat terjadi komplikasi plasenta terlepas dari tempat perlekatannya.
  • Kematian janin.

Cara yang dapat ditempuh untuk kondisi hidromnion adalah dengan amniosentesis, yakni  menyedot atau mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum khusus yang dimasukkan dari permukaan perut. Cairan tersebut akan diperiksa sel-sel kromosomnya untuk ditelusuri apakah ada kelainan. Tindakan ini dapat dilakukan berulang kali sampai kehamilan cukup bulan. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak Bunda yang kadang tak tertahankan.
Tidak semua keadaan kelebihan cairan ketuban harus diobati, dalam tahapan ringan hanya memerlukan monitor dan tidak berbahaya bagi kehamilan (mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman bagi ibu hamil).

Artikel Terkait :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman