5 Langkah Mudah Mengatur Anak
5 Langkah Mudah Mengatur Anak
Pekerjaan sedang menumpuk, makan siang anak belum selesai, ditambah lagi si kecil rewel sepanjang hari dan sulit diatur.
Keadaan ini pasti tidak asing bagi Bunda. Tidak jarang Bunda dibuat stress dengan anak yang rewel dan sulit diatur. Sebenarnya kenapa sih ia tidak mau diatur dan apakah boleh memarahi atau memukulnya?
Anak-anak terutama pada usia batita memiliki keinginan yang kuat dan cenderung sulit diatur. Kenapa? Karena pada masa ini (batita) sebenarnya anak sedang mengembangkan kesadaran diri dan ego-nya. Perhatikan, ia berlaku demikian hanya pada orang yang dikenalnya;Bunda, Ayah atau Neneknya. Pada orang lain yang tidak dikenalnya ia tidak akan rewel. Memarahinya bukanlah solusi yang tepat, apalagi sampai berteriak. Berteriak hanya akan menjadi contoh baginya, sehingga jangan kaget bila suatu hari ia akan berlaku yang sama terhadap Bunda. Lalu bagaimana menghadapi anak yang susah diatur?
Ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mendidiknya supaya mudah diatur kelak:
1. Kuat
Anak-anak seringkali 'menang' daripada orangtua karena orangtua tidak tega dengan tangisan anak. Ia belajar bahwa untuk mendapatkan yang ia inginkan ia hanya perlu menangis, setelah itu Bunda akan menuruti keinginannya. Bunda harus kuat dan 'tega'. Selama yang dimintanya bukanlah kebutuhan penting, Bunda tidak harus menurutinya. Biarkan bila mereka rewel dan menangis. Kuatkan hati Bunda. Dengan begitu ia belajar bahwa tidak semuanya apa yang diinginkan bisa didapat dengan cara merengek dan menangis.
2. Konsisten
Ketika Bunda sudah memutuskan untuk mengatakan tidak, Bunda harus konsisten untuk tidak membuatnya 'menang'. Ketika Bunda 'menyerah' anak akan belajar bahwa Bunda tidak konsisten dan mudah luluh. Tunjukkanlah bahwa ia yang harus mengikuti kata-kata Bunda, bukan sebaliknya.
3. Alihkan
Untuk membuatnya berhenti menangis Bunda bisa mengalihkan perhatiannya. Misalnya mengajaknya ke taman untuk melihat kupu-kupu. Atau bisa juga Bunda putarkan lagu kesukaannya dan menarilah.
4. Biarkan
Untuk memberinya pelajaran Bunda tidak harus selalu mengatakan "tidak" padanya. Misalnya saja bila ia tetap ingin mengenakan sepatu Ayah, biarkan saja. Biarkan ia belajar menghadapi akibatnya jika ia tetap keras dan tidak menuruti kata-kata Bunda.
5. Hindari
Terkadang Bunda perlu menghindari sumber keributan. Bila ia selalu merengek bila melihat coklat di supermarket, cobalah untuk menghindari rak coklat. Atau bila perlu belanja-lah sendiri tanpa membawa si kecil.
Selain langkah-langkah di atas yang bisa Bunda lakukan, Bunda juga harus mengatur emosi Bunda sendiri. Aturlah beberapa kali tarikan napas dalam bila si kecil mulai berulah lagi. Ini akan membuat Bunda lebih tenang.
Nah, kini Bunda sudah tahu bagaimana menghadapi si kecil yang sulit diatur. Mulai sekarang Bunda tak perlu lagi berteriak atau memukul si kecil ya Bun!
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|