“Wah anakmu manis sekali, tapi kok kurus ya?” Mungkin celetukan dari seseorang seperti ini pernah Bunda terima. Sedih rasanya mendengar orang lain mengatakan buah hati kita kurus. Padahal Bunda sudah berusaha membuatkan makanan bergizi untuk si kecil meskipun tidak selalu ia habiskan.

Pernyataan seperti itu besar kemungkinan akan membuat Bunda kuatir dan bertanya-tanya, apakah benar anak saya terlalu kurus? Apakah ia selama ini kurang gizi? Baca artikel berikut sebelum Bunda berpikir demikian.

Untuk mengetahui apakah berat badan si kecil kurang atau tidak, masih dalam batas normal atau tidak, Bunda perlu tahu batas normal berat badan bayi dari 0 bulan hingga 5 tahun. Berat badan dapat dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Lihat tabel pada Artikel Berat Badan ideal Si Kecil. Atau dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) berikut :

KMS Anak Laki - laki (to big for handphone) : 

KMS Anak Perempuan (to big for handphone) :

Tidak Selalu Gemuk

Bunda perlu mengubah paradigma bahwa anak sehat itu adalah anak yang gemuk dan montok. Padahal belum tentu, tidak gemuk tetapi bila ia berada dalam golongan berat badan normal Bunda tak perlu kuatir. Apalagi bila Bunda memberikan makanan cukup gizi dan ia tampak aktif seperti anak sehat lainnya.

Kreatif

Bila si kecil susah makannya, Bunda jangan patah semangat. Carilah terus ide-ide kreatif supaya ia mau makan. Teruslah bereksperimen membuat makanan rumahan yang menarik untuknya. Beri makan dalam porsi kecil tetapi tambah jam makannya. Kurangi camilan yang kurang bergizi.

Tetapi bila si kecil termasuk golongan berat badan berlebih, sebaiknya ubah pola makannya. Atur porsi makannya dan jangan biarkan ia makan terus menerus. Bila ia gemar bermain video game di rumah, ajaklah ia bermain di luar yang membutuhkan aktivitas fisik seperti bermain bola.

Tips: Jangan memberikan makanan manis berlebihan. Makanan manis bukan pilihan tepat untuk menaikkan berat badan. Justru kebanyakan makanan manis bisa membuat si kecil terkena Diabetes.