SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5598 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Kebiasan Anak Mengisap Jempol

   

Kebiasan Anak Mengisap Jempol



Menjadi seorang Bunda tak henti-hentinya kita dibuat takjub dengan setiap perkembangan si kecil. Saat ia bisa menggenggam jemari Bunda, bisa melihat Bunda, mulai bergumam dan mulai senang memasukkan jari ke mulut. Banyak bayi senang memasukkan jari ke mulutnya, yang paling sering adalah jempol. Mengapa begitu ya?

Kebiasaan mengisap jempol merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan fase oral seorang bayi. Fase oral adalah suatu fase ketika bayi mendapatkan kepuasan dengan mengisap. Apabila Bunda memperhatikan bayi yang tidak mengisap jempol, bayi tetap akan senang memasukkan tangan dan benda-benda lain ke dalam mulut.

Mengapa bayi suka menghisap jempol atau dot?
* Refleks menghisap (sucking reflex)
Bayi memiliki dorongan alami untuk menghisap, hal itu dimulai dari munculnya refleks menghisap (sucking reflex).

* Teori psikoanalitik Freud
Setiap manusia akan menjalani fase-fase perkembangan tertentu dalam hidupnya, salah satunya adalah fase oral pada usia 0-18 bulan. Pada fase oral ini, bayi akan memusatkan stimulus atau rangsangan sentuhan pada mulut dan bibirnya.

* Teori belajar (learning theory)
Bayi belajar mengasosiasikan tindakan menghisap dengan perasaan yang menyenangkan seperti rasa kenyang atau nyaman saat Bunda menyusui sambil memeluknya. Keadaan ini juga menimbulkan rasa tenang (soothing effect). Saat bayierasa kenyang, nyaman dan tenang biasanya ia akan mulai mengisap jempol dan mengantuk.

Perlukah kebiasaan ini dikhawatirkan?
Tidak perlu. Karena ini adalah bentuk refleks dan fase oral saja. Mengisap jempol tidak akan menurunkan tingkat kecerdasan anak. Bunda tak perlu cemas, karena hal ini hanyalah salah satu cara anak untuk mengatasi stres ringan dan akan hilang dengan bertambahnya usia.

Usia berapa tahun si kecil harus sudah berhenti mengisap jempol?
The Journal of the American Dental Association mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan beberapa masalah gigi-geligi apabila berlanjut sampai si kecil berusia lebih dari 2 tahun. Masalah yang paling sering terjadi adalah maloklusi atau ketidaksesuaian posisi gigi rahang atas dan bawah yang menimbulkan perubahan pola gigitan. Dokter Gigi anak, Dr. Mary J. Hayes mengatakan bahwa kebiasaan menghisap jempol dapat mengakibatkan gangguan bicara terutama ketika mengucapkan frase Ts dan Ds. Tidak hanya itu, kebiasaan menghisap ini juga dapat menimbulkan rasa nyeri pada jari si kecil, atau terbentuk tonjolan tulang yang abnormal pada jari (kalus), infeksi kuku, dan iritasi kulit.

Untuk menghilangkan kebiasaan menghisap jempol bagi si kecil, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Batasilah si kecil tempat untuk mengisap jempolnya bukan melarangnya. Katakan ia hanya boleh melakukan itu di rumah atau di mobil.
2. Alihkan perhatiannya. Ajak ia bermain atau Bunda bisa mengajaknya membaca buku.
3. Berikan contoh tokoh favoritnya yang tidak menghisap jempol.
4. Berilah pujian ketika anak sedang tak mengisap jempol. "Wah anak Bunda sudah besar, sudah tidak mengisap jempol.

Nah, sekarang Bunda tak perlu cemas lagi. Biarkan si kecil berkembang sesuai fase usianya.

Tips:
- Pastikan kuku dan tangannya selalu bersih. Karena kuman yang menempel dan tersembunyi di dalam kuku dapat tertelan oleh bayi.
- Jangan membungkus jempol anak dengan kain. Cara ini tidak akan menghentikan kebiasaannya, tetapi justru berbahaya karena kuman di kain bisa tertelan.

Artikel Terkait :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman