SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5763 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Metode Hitung Usia Kehamilan

   

Metode Hitung Usia Kehamilan



Mengetahui usia kehamilan merupakan salah satu hal yang penting selama menjalani masa kehamilan. Selain kita dapat memperkirakan tanggal kelahiran nanti, mengetahui usia kehamilan dapat membantu pemberian treatment yang tepat sesuai usia janin. Bunda juga dapat memantau tumbuh kembang janin selama dalam kandungan dan perubahan apa saja yang terjadi pada Bunda sesuai usia kehamilan.

Pada umumnya, dokter kandungan ataupun bidan menggunakan hitungan dalam minggu yang didapat dari hitungan HPHT (Haid Pertama Haid Terakhir). Maka tidak heran saat pertama kali Bunda memeriksakan kehamilan, Bunda akan ditanya kapan hari terakhir menstruasi. Usia kehamilan dapat diketahui melalui hitungan hari, bulan dan trimester.

Ada beberapa metode yang bisa Bunda gunakan untuk mengetahui usia kehamilan. Mulai dari perhitungan menggunakan rumus ataupun melalui kalkulator online untuk mengetahui usia kehamilan. Metode menghitung usia kehamilan yang bisa digunakan, yaitu: 

1.  Pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uteri)

Pengukuran ini biasa dilakukan oleh dokter kandungan maupun bidan dengan cara mengukur kehamilan dari tulang kemaluan sampai ke bagian fundus uteri atau pundak rahim, misalnya bila dilakukan pengukuran dan ditemukan TFU adalah 30cm, maka usia kehamilan diperkirakan 30 minggu. 

2.  HPHT (Haid Pertama Haid Terakhir)

HPHT merupakan salah satu cara untuk menghitung usia kehamilan yang paling sering digunakan oleh dokter kandungan maupun bidan. Rumus Neagle biasa digunakan untuk menghitung HPHT.  Bunda juga bisa menghitung sendiri, caranya: untuk Bunda yang siklus haidnya jatuh pada bulan Januari – Maret, rumusnya adalah (Tanggal + 7), (Bulan-3), (Tahun + 0). Sedangkan untuk Bunda yang siklusnya jatuh pada bulan April-Desember rumusnya adalah (Tanggal + 7), (Bulan – 3), (Tahun + 1).

Contoh: HPHT Bunda adalah 10 Mei 2015, maka perkiraan tanggal persalinan adalah 17 Februari 2016. Namun, cara ini hanya akurat jika diterapkan pada Bunda yang memiliki siklus haid normal dan teratur yaitu 28-30 hari.

 Bagi Bunda yang siklusnya haidnya tidak teratur, memerlukan beberapa penyesuaian dalam metode perhitungannya.

3. Ultrasonografi (USG)

Melalui ultrasonografi (USG). Cara ini bisa dikatakan adalah cara yang paling akurat untuk mengetahui usia kehamilan. Ketepatannya mencapai angka 95%. Bukan hanya berat dan panjang  janin saja yang dapat terdeteksi melalui USG, tetapi kadang anggota tubuh janin pun dapat terlihat. Waktu terbaik menggunakan metode ini untuk menghitung usia janin adalah usia 8 – 18 minggu.

4.  Deteksi Gerakan Janin dan DJJ (Denyut Jantung Janin)

Cara ini seringkali dikatakan kurang akurat untuk mengetahui usia kehamilan pada trimester awal, namun cukup akurat jika kehamilan telah menginjak trimester ke dua dan ke tiga. Hal ini dikarena DJJ dan Gerakan Janin sangat lemah pada masa awal kehamilan. Cara penghitungannya adalah dengan menentukan kapan Gerakan Janin dirasakan, misalnya, ketika Bunda merasakan gerakan janin pertama kali, maka diperkirakan usia janin adalah 16-18 minggu. Umumnya gerakan janin mulai terasa pada usia kehamilan 18-20 minggu, begitupula DJJnya. Sedangkan pada Bunda yang mengalami kehamilan kedua dan seterusnya, dapat dirasakan ketika kehamilan menginjak 16-18 minggu. Untuk mengetahui DJJ janin, Bunda dapat melakukannya dengan bantuan dokter kandungan atau bidan.

5. Kalkulator Usia Kehamilan

Untuk menghitung usia kehamilan secara praktis, Bunda bisa menggunakan kalkulator usia kehamilan online yang tersedia di situs kesayangan Bunda ini. Silahkan klik disini untuk mencobanya.

Nah, sekarang Bunda pun bisa menghitung usia kehamilan Bunda. Tetapi untuk lebih jelasnya, Bunda dapat memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan dan bidan yang Bunda percayai.

 Tips: 
- penuhi kebutuhan asupan nutrisi janin tiap minggunya. Terutama asam folat pada awal kehamilan Bunda untuk menghindari terjadinya kecacatan janin.

 

Artikel Terkait :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman