Si Kecil Belum Bisa Merangkak
Si Kecil Belum Bisa Merangkak
Bunda mungkin sudah pernah mendengar penjelasan bahwa setiap bayi itu unik. Meski usianya sama, tetapi perkembangannya bisa saja berbeda. Dalam hal kemampuan merangkak misalnya. Ada bayi yang bisa merangkak lebih cepat, tetapi ada juga yang lambat. Bila Bunda menemukan bayi Bunda lebih lambat merangkak dibanding anak lain seusianya, bisa saja Bunda langsung resah. Kekuatiran seperti “Jangan-jangan anak saya tidak normal.” tersimpan di dalam pikiran Bunda. Tenang, Bun! Yuk, simak artikel berikut.
Usia berapa?
Bila Bunda mendapati bayi Bunda lebih lambat merangkak, jangan langsung merasa bayi Bunda kurang pandai dan tidak normal. Perkembangan setiap bayi memang tidak sama satu sama lainnya. Tidak banyak bayi yang bisa merangkak di usia 6 bulan. Tetapi perlu Bunda ketahui, sebelum si kecil bisa merangkak, ia sudah harus melewati tahap-tahap seperti; tengkurap yang biasanya dilakukan bayi usia 3-4 bulan dan duduk (5-6 bulan). Bila ia sudah melewati tahap itu baru si kecil akan merangkak, yang biasanya terjadi di usia 7-8 bulan.
Tetapi bila pada usia 7-8 bulan ia masih belum bisa merangkak, Bunda harus membantu menstimulasinya. Keterlambatan yang dialami si kecil bisa jadi karena Bunda jarang mengajaknya bergerak, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk melatihnya.
Tetapi Bunda harus waspada bila dalam rentang 8-12 bulan bayi Bunda belum juga bisa merangkak, segera hubungi dokter anak.
Ajak bermain
Untuk melatihnya merangkak Bunda harus memberikan stimulasi. Stimulasi si kecil sesuai dengan usianya. Ajaklah ia bermain yang bisa membuatnya melatih koordinasi mata dan tangannya. Misalnya, Bunda hendak memberikan boneka padanya dari jarak jauh. Mintalah ia untuk merangkak mengambil boneka tersebut. Berlatih seperti ini juga meningkatkan keberanian dan kepercayaan dirinya, lho.
Untuk mengetahui sejauh mana progress kemampuan si kecil, sebaiknya Bunda sendiri yang mengajaknya bermain. Bila perlu catat perkembangannya setiap bermain. Bila Bunda harus mempercayakan kepada seorang pengasuhnya untuk menstimulasi, jangan lupa untuk selalu menanyakan perkembangan si kecil saat berlatih. Sehingga Bunda dapat mengevaluasinya dan berdiskusi dengan dokter anaknya.
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|